ABSTRAKKesehatan mental dapat terganggu akibat penggunaan media sosial terlalu lama dan hal tersebut sering terjadi pada anak dan remaja. WHO (2017), melaporkan terdapat 10–20% anak dan remaja yang menderita gangguan kesehatan jiwa. Gangguan paling umum pada kelompok ini adalah gangguan kecemasan dan depresi, dengan prevalensi meningkat 70% dalam 25 tahun terakhir. Kesehatan mental yang dapat menyerang remaja ini mulai dari depresi, cemas, stress, risiko bunuh diri dan gangguan konsep diri. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi korelasi antara intensitas penggunaan media sosial dengan kesehatan mental pada remaja di SMP N 22 Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas (penggunaan media sosial) dengan variabel terikat (kesehatan mental remaja). Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 218 orang dan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik proposionate stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan uji chi square depresi diperoleh nilai (p-value 0.021< 0.05) maka dikatakan ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap depresi. Hasil uji chi square kecemasan diperoleh nilai (p-value 0.035< 0.05) maka ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap kecemasan pada remaja. Hasil uji chi square stress diperoleh nilai (p-value 0.000< 0.05) maka ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap tingkat stress pada remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat kesehatan mental remaja di SMP N 22 Tangerang Selatan. Diskusi hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi praktik keperawatan terutama Keperawatan Jiwa dan Komunitas untuk memberikan edukasi promosi kesehatan mencegah kecemasan, stress, dan depresi akibat penggunaan media sosial. ABSTRACT
Copyrights © 2023