<![CDATA[Penelitian ini mengeksplorasi tantangan dalam implementasi audit syariah di Indonesia dan Malaysia. Alasan memilih kedua negara dikarenakan bagian dari anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC) sebagai bagian integral dari pertumbuhan luar biasa industri keuangan syariah di Asia Tenggara. Faktor kunci yang menjadi hambatan melibatkan kerangka kerja, ruang lingkup audit, kualifikasi auditor, dan isu independensi. Ditemukan bahwa kurangnya pemahaman auditor syariah, ketidakseimbangan kualifikasi, dan kekurangan sumber daya manusia berkualitas menjadi tantangan utama. Meskipun prinsip-prinsip Islam menekankan keadilan dan kejujuran, tantangan dalam ruang lingkup audit syariah masih ada. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam dengan pendekatan komparatif yang digunakan untuk membandingkan dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Hasil penelitian menyoroti perlunya peningkatan jumlah SDM kompeten yang terintegrasi antara pengetahuan umum, syariah, dan pemahaman bisnis. Simpulan menekankan pentingnya auditor syariah yang kompeten untuk memastikan kepatuhan dan mengurangi risiko. Rekomendasi melibatkan upaya peningkatan pemahaman auditor, sertifikasi yang lebih komprehensif, dan pengembangan kerangka audit syariah yang lebih terstruktur. Implikasinya adalah memberikan landasan untuk meningkatkan kualitas audit syariah di tingkat nasional dan internasional.Kata kunci: Tantangan, Audit Syariah, Indonesia dan Malaysia]]>
Copyrights © 2024
