Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi energi matahari yang cukup besar dengan memanfaatkan dua tipe dasar tenaga matahari berupa cahaya matahari dan panas matahari. Thermoelectric Generator (TEG) merupakan pembangkit listrik skala kecil yang mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik berdasarkan efek Seebeck. TEG dibuat menggunakan bahan padat atau semikonduktor dengan sisi panas dan dingin. Sisi dingin TEG akan terkonsentrasi menggunakan air es dan heatsink sebagai media sedangkan pada sisi panas digunakan aluminium sebagai kolektor dengan penambahan kaca pembesar untuk memfokuskan cahaya matahari, tetapi perubahan cuaca dapat menyebabkan keluaran TEG bervariasi. Pada penelitian ini juga dilakukan pemantauan data suhu, arus, dan tegangan berbasis IoT selama periode waktu tertentu untuk menganalisis apakah perangkat TEG bekerja secara efisien. Perancangan prototype ini menggunakan hardware yaitu mikrokontroler WeMos D1 R2, sensor DS18B20 dan sensor INA219 sedangkan software yang digunakan yaitu aplikasi Blynk dan Sktetcup pro. Sistem data logger memiliki tingkat akurasi yang tinggi dimana telah dilakukan pengukuran dengan cara membandingkan sensor DS18B20 dengan alat ukur thermometer dan sensor INA219 dengan avometer. Hasil dari penelitian ini yaitu Prototype telah berhasil menghasilkan daya listrik dimana perbedaan suhu sangat berpengaruh terhadap output yang dihasilkan. Pada penelitian ini juga berhasil menampilkan dan menyimpan data suhu, arus, dan tegangan pada aplikasi Blynk.
Copyrights © 2024