Pemanfaatan bahan alam yang berpotensi sebagai obat di pekarangan rumah pendudukterdorong olehadanya pemahaman yang benar mengenai obat herbal. Potensi desa di Kabupaten Garut, yaitu DesaSukamaju dan Desa Girijaya memberikan peluang yang besar untuk dikembangkannya hal tersebut. Dalamhal ini, kegiatanPengabdian kepada Masyarakat Program Integratif dilakukan untuk meningkatkan sikappositif masyarakat desa dalam pemanfaatan tanaman obat di pekarangan rumah menjadi produk obatherbal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah mengkajikeadaan pengetahuan awal masyarakat melalui kuesioner, memberikan pendidikan dan pengetahuan,serta menjelaskan cara pengolahan tanaman pekarangan menjadi produk obat herbal. Berdasarkanhasil kuesioner terhadap total 181 responden dari masyarakat Desa Sukamaju dan Girijaya, hasilnyamenunjukkan bahwa masyarakat Desa Sukamaju memiliki sikap negatif terhadap perilaku menanamtanaman obat di pekarangan, artinya mereka belum memiliki kecenderungan untuk menanam tanamanobat di pekarangan. Sedangkan, masyarakat Desa Girijaya memiliki sikap positif terhadap perilakumenanam tanaman obat di pekarangan rumah. Kurangnya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkanuntuk tanaman obat membuat masyarakat cenderung untuk tidak menanam tanaman obat di pekaranganrumah, karena disebabkan mereka merasa kurang memiliki pengetahuan mengenai jenis tanaman obatdan pengolahan tanaman obat tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, program kegiatan yangdilakukan dititikberatkan kepada menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya untuk meluangkanwaktu, tenaga, dan lahannya untuk dimanfaatkan menanam tanaman obat.Hasilnya masyarakat merasapenyuluhan ini dapat menambah pengetahuan mengenai jenis-jenis tanaman obat, bisa memanfaatkantanaman-tanaman obat yang sudah ada di pekarangan, serta bagi mereka yang belum memiliki tanamanobat menjadi terdorong untuk menanam tanaman tersebut di pekarangan rumah.Kata kunci: Tanaman Obat, Pekarangan, Desa Sukamaju, Girijaya.
Copyrights © 2013