Bayi yang baru dilahirkan antara 0 dan 28 hari dan memerlukan adaptasi fisiologis seperti maturasi, toleransi untuk bertahan hidup, dan adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin). Menurut Kemenkes RI pada tahun 2018, berat badan bayi yang kurang dari 2500 gram disebut Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yang merupakan prediktor tertinggi untuk angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi pada kasus BBLR dan mengetahui bagaimana analisis riwayat aktifitas fisik selama kehamilan di wilayah kerja puskesmas Banggae I Kabupaten Majene. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang merupakan sebuah strategi penyelidikan dimana penelitian mengidentifikasi esensi dari pengalaman individu itu sendiri. Pemilihan informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab berat bayi lahir rendah (BBLR) terjadi disebabkan karena adanya usia ibu hamil dan cara mengomsumsi tablet tambah darah (TTD) dan aktivitas fisik pada ibu hamil. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat 5 informan, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu Aktivitas fisik dan Faktor yang paling erat kaitannya dengan angka berat badan lahir rendah yaitu status gizi (konsumsi TTD), dan Usia ibu.
Copyrights © 2024