Mengamati kehidupan manusia, khususnya kehidupan suku anak dalam dari lahir hingga terlibat dalam kehidupan, sangat menarik karena suku anak dalam hidup di lingkungan alam mereka. Kondisi ini sangat berbeda dengan yang ada, apalagi di kota. Studi ini melihat latar belakang suku anak, jenis aktivitas motorik, dan faktor pendukung dan penghambat. Penelitian dilaksanakan di pemukiman suku anak dalam, tepatnya di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun Jambi. Untuk mengumpulkan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan. Model Spradley digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Prilaku dan aktivitas gerak suku anak dalam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat berbeda dengan masyarakat umum. Orang tua atau kelompok mengajari motorik atau gerak bawaan mereka lebih banyak daripada yang mereka lakukan sendiri. Ini karena kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup kelompok dipengaruhi. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Suku anak dalam yang ada di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam merupakan keturunan dari tiga daerah yaitu Kerajaan Pagaruyung (Minang Kabau); (2) Aktivitas motorik suku anak dalam meliputi bermain, berjalan, berlari, melompat, memanah, menembak dan memanjat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya; (3) Hal-hal yang mengganggu perkembangan motoriknya, seperti pembukaan lahan yang tidak bertanggung jawab, komunikasi sosial yang tidak efektif dan kurangnya perhatian pemerintah (4) Suku anak dalam terus memegang adat istiadat dan kepercayaan mereka.
Copyrights © 2024