<![CDATA[Sebagai Unit Usaha Syariah, AXA Mandiri Insurance harus Mempersiapkan rencana kerja untuk Melakukan spin off sebagaimana diwajibkan Oleh Undang-undang No. 4 tahun 2014 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan paling Lambat pada tahun 2020 berdasarkan PJOK No. 67 tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan PT. Axa mandiri dari segi keuangan dalam rangka persiapan spin off. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode EWS. Hasil dari penelitian ini adalah saat menjadi Unit Usaha Syariah, Rasio batas solvabilitas selama 3 tahun berhasil lebih tinggi dari batas minimal 33,3%. Rasio kecukupan dana cukup baik. Keseluruhan pada rasio solvabilitas dan umum menunjukkan kinerja pada PT. AXA Mandiri sudah baik. Rasio Underwriting pada PT. AXA Mandiri sudah baik, karena lebih tinggi dari batas minimal 40%. Rasio beban klaim masih baik karena belum melewati batas maksimal 100%. Rasio komisi kurang stabil karena naik turun setiap tahunnya. Rasio pengembalian investasi sangat baik karena melebihi batas minimal 15%. Secara keseluruhan kinerja PT. AXA Mandiri berdasarkan rasio profitabilitas sudah baik. Kondisi PT. AXA Mandiri likuid dalam pemenuhan kewajiban. Hasil seluruh rasio stabilitas premi kinerja pada PT. AXA Mandiri sudah baik. Rasio kewajiban teknik pada tahun 2020 mencapai 3,93%, tahun 2021 mencapai 4,30%%, dan tahun 2022 berhasil mencapai 4,72%. Hasil dari rasio teknikal kinerja pada PT. AXA Mandiri sudah baik. Disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. AXA Mandiri memiliki kondisi yang sangat baik, dilihat dari hasil yang didapat dari pengukuran kinerja keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan serta operasional yang cukup memadai hampir pada keseluruhan komponen.]]>
Copyrights © 2024
