ABSTRAKTren permintaan beras organik meningkat sejak kampanye Go Organic 2010, sehingga dihargai tinggi di pasaran. Namun, minat petani untuk mengusahakan padi organik tidak meningkat secara nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani padi organik, terutama terkait dengan besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan yang diperoleh petani padi organik di Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Penelitian didesain secara kuantitatif dengan metode survey. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner dari 34 orang petani sampel yang diambil secara purposive. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan dianalisis secara statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) besarnya rata-rata biaya usahatani padi organik sebesar Rp. 16.485.539,90 dan perimaannya sebesar Rp. 58.509.269,80/hektar per satu kali musim tanam. Hasil produksi padi organik rata-rata 1.705,58 kg/hektar dan harga 8.000/kg, sehingga diperoleh rata-rata pendapatan sebesar Rp. 42.023.729,00/hektar per satu kali musim tanam. (2) R/C usahatani padi organik sebesar 3,54, yang berarti untuk setiap pengeluaran Rp. 1,00 maka petani padi organik mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 3,54. Sehingga memperoleh pendapatan Rp. 2,54. Dengan demikian, usahatani padi organik terkategori layak untuk diusahakan.
Copyrights © 2024