Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program di bawah tanggung jawab kementerian sosial guna mempercepat penanggulangan kemiskinan yang ada di Indonesia. Sebelumnya terdapat dua komponen dalam program ini yaitu untuk pendidikan dan kesehatan. Namun, untuk lebih menyasar berbagai lapisan masyarakat pada tahun 2016, cakupan komponen ini diperluas dengan adanya tambahan komponen kesejahteraan sosial yaitu diperuntukkan bagi para lansia dan penyandang disabilitas berat. Tentu saja dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala baik itu dari data yang belum terintegrasi dengan baik, masih terdapat KPM yang belum tepat sasaran, keterlambatan penyaluran bantuan, perbedaan pemhaman serta belum tercapainya tujuan yang ingin direncanakan. Terlebih lagi masih minim literatur yang membahas secara mendalam mengenai komponen baru yang ada di PKH ini. Dalam tulisan ini penulis menggunakan teori efektivitas program untuk mengukur sejauh mana program ini efektif dalam mengentaskan kemiskinan bagi para komponen kesejahteraan sosial. Adapun hasil yang didapatkan adalah dimana sebelumnya komponen ini mempunyai program sendiri bernama ASPDB dan ASLUT dan ketika melebur kedalam PKH membuat sasaran dan cakupan KPM PKH semakin meningkat serta masih terdapat beberapa kendala yang muncul dalam pelaksanaannya sehingga membuat pelaksanaannya kurang efektif.
Copyrights © 2024