Negara dan tanah air adalah unsur yang melindungi agama dari perpecahan, pertikaian, konflik dan permusuhan. Salah wujud kegagalan sebuah Negara ketika ia diatur dan hanya menjadi mainan pihak lain. Ketergantungan terhadap Negara lain menjadikan harga diri sebuah Negara jatuh terinjak-injak. Harga diri mereka dengan mudah dipermainkan dan darah mereka tak segan segan dikucurkan. Hingga denga terpaksa dan penuh rasa hina mau tak mau mereka mesti mengemis kebaikan Negara lain. Sebab kedaulatan Negara telah dirampas dan dipaksa untuk tunduk demi memenuhi keinginan Negara majikan. Hadirnya Negara memberikan ruang untuk melindungi agama dalam menjaga nilai nilai kemanusian, begitu juga seluruh agama yang dipeluk warganya. Salah satu nikmat dan anugerah besar yang diberikan tuhan adalah memiliki Negara yang aman dan nyaman yang jauh dari pertumpahan darah dan pertikaian. Oleh Sebab itu Negara merupakan alat yang sangat menentukan bagi tercapainya kemaslahatan, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Negara merupakan payung yang memberi rasa aman sekaligus kesejahteraan bagi warganya. Selanjutnya guna mencapai berbagai tujuan bersama, disusunlah dasar Negara, undang-undang dan perjanjian sebagai aturan bernegara untuk ditaati bersama. Bela Negara adalah salah satu bentuk usaha dan upaya untuk tunduk dan memenuhi sebuah perjanjian (al-wafa’ bi al-‘ahd) yang menjadi acuan moralitas sebuah bangsa. Jadi pihak yang bertanggung jawab menyelesaikan polemic ini adalah para intelektual dan ulama.. sebab merekalah yang dianugerahi kedalaman ilmu hingga mampu menjelaskan argument yang dapat diterima oleh akal sehat. Untuk merawat dan menjaga Indonesia mutlak membutuhkan kehadiran orang-orang berilmu yang perannya sudah dibuktikan oleh catatan sejarah. Salah satu diantaranya Pahlawan nasional dan seorang ulama yaitu KH. Hasyim Asy’ari.
Copyrights © 2024