Pemilihan Umum atau pemilu adalah bentuk nyata dari praktik demokrasi di Indonesia. Partisipasi masyarakat dalam Pemilu tidak hanya orang yang sudah tua, tetapi suara dari kaum milenial dan generasi Z sebagai pemilih pemula sangat penting dan dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana perbedaan beberapa berita yang ditampilkan di media terkait dengan peran pemilih pemula dalam kontestan pemilihan umum di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode analisis yang digunakan yaitu menurut teori analisis wacana kritis Norman Fairclough. Adapun hasil dari analisisnya yaitu dari kelima berita ditemukan kecenderungan membahas peran pemilih muda dalam kontestasi Pemilu serentak dua ribu dua puluh empat menjadi objek utama pemberitaan. Media menitikberatkan pemilih muda generasi milenial dan Z berada di rentang usia tujuh belas hingga tiga puluh sembilan tahun menjadi penentu pemenangan bagi partai politik dengan lebih dari enam puluh persen suara, dan juga empat di antara berita tersebut, di dalamnya membahas terkait media sosial menjadi senjata yang ampuh untuk menggaet pemilih pemula.
Copyrights © 2024