Pada pelaksanaan pembangunan suatu gedung, pembuatan beton bertulang sering terjadi permasalahan yang disebabkan oleh bahan-bahan pembentuk struktur itu sendiri. Salah satunya permasalahan dalam pekerjaan penulangan. Panjang standar baja tulangan yang tersedia biasanya hanya mencapai 12 meter. Keterbatasan panjang ini dapat memengaruhi gaya tarik pada beton bertulang. Oleh karena itu, dalam proses penulangan beton bertulang, diperlukan sistem penyambungan baja tulangan. Salah satu metode yang digunakan adalah sambungan las dengan variasi panjang lewatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Pengujian lentur dilakukan pada balok berukuran 54 cm x 15 cm x 15 cm. Jumlah benda uji yang direncanakan terdiri dari dua variasi: balok kontrol (BK/N) tanpa sambungan las sebanyak 3 buah, dan balok uji (BU10) dengan sambungan las sepanjang 10 cm sebanyak 2 buah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kuat lentur pada balok ketika tulangan dilengkapi dengan sambungan las. Nilai kuat lentur rata-rata pada balok beton bertulang tanpa sambungan las adalah 82,91 kN, sedangkan pada balok dengan sambungan las 10 cm (BU10) adalah 99,81 kN. Namun untuk daktilitas rata-rata balok beton bertulang dengan panjang pengelasan 10 cm (BU10) mengalami penurunan terhadap balok beton bertulang tanpa pengelasan yakni 1,17 untuk balok beton bertulang dengan panjang pengelasan 10 cm (BU10) dan 1,45 untuk balok beton bertulang tanpa pengelasan.
Copyrights © 2024