Latar Belakang: Prevalensi disminorea di Indonesia sendiri sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dimenorea primer dan 9,36% dis-menorea sekunder.  Disminorea primer dialami oleh 60-75% remaja dengan tiga perempat dari jumlah remaja tersebut mengalami nyeri ringan sampai berat dan seperempat lagi mengalami nyeri berat. Terapi non farmakologis dalam menurunkan disminorea antara lainkompres hangat, pijatan pada pinggang, olahraga serta nutrisi yang baik. Senam dapat digunakan untuk mengatasi disminorea adalah senam khusus, yang fokusnya membantu peregangan seputar otot perut, panggul dan pinggang. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian senam disminorea terhadap penurunan nyeri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain non-equivalent with control group design. Sampel penelitian ini sebanyak 30 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Intervensi pada penelitian ini adalah senam disminorea diberikan sebanyak 5 kali sebelum haid (menstruasi). Instrumen penelitian ini antara lain SOP dan lembar observasi nyeri dengan Visual Analog Scale. Analisa data menggunakan Uji Mann-Whitney. Hasil: Rata-rata nilai nyeri sebelum senam disminorea adalah nyeri sedang (4-6) dan setelah senam disminorea nyeri ringan (1-3). Hasil analisa data menunjukkan nilai p = 0,078 > 0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh senam disminorea terhadap penurunan nyeri disminorea pada remaja putri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024