Riset ini dilakukan untuk menelusuri sejauh mana dinamika konsep Pendidikan Profetik bagi anak yang pernah mencapai keberhasilan periode Islam klasik, sejak era Islam awal (shadr al-Islâm) hingga runtuhnya dinasti Abbasiyah, namun terjadi tarik menarik antara dua kutub. Di satu kutub, teologi Iqra’ merupakan basis ideologi pendidikan dinilai statis berdasarkan penafsiran lafal iqra’ pada Q.S. al-‘Alaq sebagai perintah membaca, namun ketercapaian hasilnya dikembalikan pada kekuasaan mutlak Allah (amr takwînî). Di kutub lain, teologi Iqra’ bersifat dinamis karena mengandung perintah yang membebankan agar berusaha dengan keras untuk mencapai hasil maksimal (amr taklîfî). Untuk menangani masalah riset ini, periset menggunakan metode analisis data induktif, pendekatan historis dan teori politik kenabian di dalam kajian sunnah tasyrî’iyah dan non tasyrî’iyah untuk mengonfirmasi relasi antara teologi iqra’ dan politik kenabian dalam dinamika Pendidikan Profetik. Hasil riset ini adalah pertama, Pendidikan Profetik bagi anak yang dicontohkan oleh Nabi berbasis teologi iqra’ yang bersifat dinamis; kedua, di periode Islam klasik pasca wafatnya Nabi saw hingga runtuhnya dinasti Abbasiyyah telah terjadi persinggungan antara teologi Iqra’ dan Politik yang melahirkan Dinamika Pendidikan Profetik.
Copyrights © 2024