Abstrak Pertumbuhan jumlah Penumpang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, maka peningkatan kapasitas menjadi tantangan bagi penyelenggara Bandar Udara, diantaranya dengan menambah jumlah sub terminal, yaitu: terminal 1, terminal 2 dan terminal 3. diharapkan mampu menjawab persoalan tersebut, namun dengan bertambahnya jumlah sub terminal mobilitas penumpang menjadi permasalahan operasional baru yang harus diselesaikan karena perpindahan tersebut menimbulkan potensi terjadinya hambatan lalu lintas dan menyebabkan penumpang terlambat. untuk mengatasi permasalahan tersebut, Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta berinovasi melakukan pengembangan Infrastruktur yang dapat memberikan sistem layanan transportasi terpadu, dedicated sehingga prioritas mobilitas penumpang dapat terlayani dengan baik. Penyelenggaraan APMS merupakan sistem layanan penunjang konektivitas antarmoda dan antar sub terminal, biaya penyelenggaraannya membutuhkan biaya cukup besar yakni biaya investasi dan biaya operasional hal ini menjadi permasalahan besar karena Pembebanan biaya operasional tidak secara langsung melainkan dibebankan melalui pendapatan pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) / Passenger Service Charge (PSC), sejak masa pandemi corona virus disease (covid - 19) pendapatan tersebut mengalami penurunan. Penelitian bertujuan melakukan evaluasi tekno ekonomi terhadap Proyek Automated People Mover System dengan melakukan perhitungan seperti Internal Return Rate, Net Present Value, Return On Investment, dan Pay Back Period, Hasil penelitian dinyatakan layak karena memberikan manfaat sosial. Kata kunci: Automated People Mover System, Net Present Value, Internal Return Rate, Benefit Cost Ratio, Pay Back Period, Return On Investment
Copyrights © 2023