Cabai merah (Capsicum annuum L.) atau biasa dikenal dengan cabai teropong menjadi salah satu tanaman hortikultura yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pelengkap masakan dan obat. Produksi cabai pada tahun 2021 mencapai 1,36 juta ton dengan persentase peningkatannya hingga 7,62%. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patogen yang menyerang cabai merah (Capsicum annuum L.) pada gejala penyakit antraknosa dan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih (Cinnamomum burmannii), kayu manis (Cinnamomum burmanni), dan kombinasi keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda dimulai sejak bulan November 2022 sampai bulan Maret 2023. Percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap dengan (empat) 4 perlakuan dan (tujuh) 7 ulangan yang digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan terdiri dari kontrol (A0), ekstrak bawang putih (A1), ekstrak kayu manis (A2), ekstrak kombinasi bawang putih dan kayu manis (A3). Faktor tunggal dalam penelitian ini adalah daya hambat ekstrak bunga krisan terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak bawang putih dan kayu manis telah memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni jamur uji. Pemberian perlakuan ekstrak kayu manis memiliki efektifitas terbaik dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur uji dengan konsentrasi 47 mL ditunjukkan pada data daya hambat sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antifungi ekstrak kayu manis mampu menghambat pertumbuhan miselium jamur Colletotrichum gloeosporioides.
Copyrights © 2024