Dermaga Executive Pelabuhan Bakauheni merupakan pelabuhan umum yang melayani penyeberangan antara pulau, yang menjadi pilihan utama pengguna jasa penyeberangan dari pulau Sumatera ke pulau Jawa. sehingga sangat berpengaruh apabila terjadi masalah penundaan di pelabuhan tersebut. Kendala yang sering terjadi pada saat hari raya yaitu terjadinya penumpukan kendaraan yang menyebabkan antrian panjang, sedangkan pada hari biasa kinerja di pelabuhan berjalan dengan optimal. Pada penelitian ini indikator kendaraan yang digunakan yaitu kendaraan roda empat karena objek tersebut mengambil banyak kapasitas di kapal yang mempengaruhi bagaimana kinerja pelabuhan berjalan. Pengambilan data primer didapatkan dari survey lapangan yang meliputi data waktu bongkar muat kendaraan dan waktu singgah kapal di Dermaga Executive, dan data sekunder didapat dari PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Dari hasil analisis yang telah dilakukan nilai rata-rata Berth Occupancy Ratio (BOR) dari tahun 2019-2021 sebesar 75,23% dimana berdasarkan UNCTAD untuk nilai BOR >70% sebuah Pelabuhan harus mempunyai 6-10 dermaga, di Pelabuhan Bakauheni sudah mempunyai 7 dermaga oleh karena itu tidak diperlukan penambahan dermaga. Maka solusi terbaik yang dapat dilakukan pihak terkait dalam menangani penumpukan kendaraan yaitu dengan mengalihfungsikan dermaga konvensional menjadi dermaga executive.Kata Kunci:Pelabuhan, Dermaga Executive, Berth Occupancy Ratio
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023