Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering didiagnosis di kalangan wanita, berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahunnya. Kemoterapi masih menjadi penanganan utama kanker payudara. Akan terapi kemoterapi memiliki efek samping berbahaya bagi sel-sel normal. Oleh karena itu, masih diperlukan senyawa baru dengan potensi terapeutik yang lebih baik dan efek samping yang lebih rendah. Penelitian ini menggunakan kulit coklat sebagai kandidat penemuan senyawa obat kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan fraksi aseton dan etil asetat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dan dilanjutkan dengan fraksinasi cair-cair. Uji aktivitas antikanker MCF-7 dilakukan dengan metode MTT assay menggunakan sel kanker payudara MCF-7 (ATCC HTB 22). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fraksi etil asetat memiliki kemampuan penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7 lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi aseton. Nilai penghambatan pertumbuhan sel kanker MCF-7 tertinggi pada fraksi etil asetat diperoleh pada konsentrasi 50 ?g/mL, yaitu 14,13%. Sedangkan, pada konsentrasi yang sama nilai persen inhibisi fraksi etanol hanya 7,9%. Berdasarkan nilai IC50,baik fraksi aseton maupun etil asetat kulit coklat memiliki aktivitas antikanker yang tergolong lemah. Perlu dilakukan optimasi metode ekstraksi untuk mendapatkan nilai IC50 yang lebih optimal dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF-7
Copyrights © 2024