Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pencegahan Keracunan Pestisida pada Ibu Hamil Di Daerah Pertanian Hortikultura Yushananta, Prayudhy; Sariyanto, Iwan; Anggraini, Yetti; Ahyanti, Mei; Sujito, Enro; Murwanto, Bambang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 2 No 01 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 02 Nomer 01 Tahun 2021
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.952 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v2i01.1003

Abstract

Keracunan menjadi risiko kesehatan pada petani hortikultura yang menggunakan pestisida secara terus-menerus selama musim tanam. Salah satu dampak kronis keracunan pestisida adalah anemia. Pada kehamilan, anemia akan mempengaruhi perkembangan janin, sehingga lahir BBLR dan pendek (stunting). Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang risiko paparan pestisida, serta penanganan pestisida yang aman. Sasaran pengabdian adalah ibu hamil yang bekerja pada pertanian hortikultura di wilayah kerja Puskesmas Liwa. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam empat tahap, yaitu persiapan, pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, dan evaluasi. Hasil pemeriksaan kesehatan mendapatkan 30% peserta mengalami keracunan pestisida, dan 16% anemia. Peningkatan pengetahuan ditunjukkan oleh mayoritas peserta, ditandai dari hasil evaluasi pembelajaran. Dilakukan pembagian buku saku tentang penangan dan risiko pestisida untuk menjamin keberlanjutan pembelajaran. Perlu keberlanjutan kegiatan pengabdian dengan melibatkan pengabdi dan mitra yang lebih luas, terutama di luar bidang kesehatan.
EDUKASI POLA HIDUP SEHAT DAN PHYSICAL DISTANCING DI PEKON PATOMAN DAN PEKON PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN, PRINGSEWU Musiana - Musiana; dias ardini; Pudji Rahayu; Siti Julaiha; Iwan Sariyanto; Nawasari Indah Putri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.311

Abstract

Penyakit infeksi pernafasan akut yang disebabkan virus Corona telah dinyatakan WHO sebagai pandemi dunia. Wabah ini mengakibatkan lebih dari 53.900 kematian dan menyebabkan gangguan sosial ekonomi global. Sebagai wujud kepedulian terhadap situasi yang ada, dosen Poltekkes Tanjungkarang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di pekon Patoman dan Pagelaran kabupaten Pringsewu sebagai desa mitra. Hasil penjajakan didapat penderita covid-19 sebanyak 1 orang, PDP 1 orang dan ODP sebanyak 23 orang. Tujuan kegiatan memberikan edukasi pola hidup sehat dan physical distancing sebagai upaya memutus rantai penyebaran covid-19. Bahan berupa kuesioner, media edukasi (leaflet dan poster) dan sarana pencegahan covid-19 seperti APD, masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan dan sabun. Metode dengan pre test dan post tes, pemberian edukasi dan distribusi sarana pencegahan covid-19. Hasil pre test dan post test menunjukkan ada perbedaan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah edukasi (p value 0,002). Materi edukasi sebanyak 500 eksemplar leaflet dan 400 eksemplar poster telah disampaikan kepada masyarakat termasuk distribusi tempat cuci tangan, hand sanitizer, sabun cuci tangan, desinfektan, dan pemberian alat pelindung diri seperti baju hazmat, masker medis, handscoen, kepada tenaga Kesehatan di Puskesmas Pagelaran dan satgas di Pekon Pagelaran, dan Pekon Patoman. Kesimpulan, kegiatan terlaksana dan dapat berjalan dengan baik serta hasilnya sesuai dengan indicator yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat, masyarakat memanfaatkan masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan, dan hasil survey kepuasan masyarakat terhadap kegiatan baik. Saran, untuk terus memberikan edukasi tentang bahaya covid-19 dan upaya memutus rantai penyebaran dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu pakai masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kata kunci: Pencegahan, Covid-19, Physical Distancing, Edukasi
Penyuluhan Risiko Keracunan Pestisida dan Pemeriksaan Kesehatan pada Ibu Hamil Prayudhy Yushananta; Iwan Sariyanto; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 3: Agustus (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i3.177

Abstract

Abstrak: Keracunan pestisida merupakan masalah kesehatan yang kritis pada pertanian hortikultura, akibat dari penggunaan dosis berlebihan, cara penanganan yang salah, dan tidak menggunakan APD secara lengkap. Salah satu efek kronis keracunan pestisida adalah anemia. Pada kehamilan, anemia menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin sehingga bayi lahir BBLR dan pendek (stunted). Pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko paparan pestisida, serta memeriksa kadar kolinesterase dan Hb. Penyuluhan dengan penilaian diberikan kepada 50 orang ibu hamil, dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kesehatan. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikans pada sebagian besar peserta (p-value kurang dari 0,01). Pada pemeriksaan kesehatan, didapatkan sebanyak 30% ibu hamil mengalami keracunan pestisida dan 16% anemia, menunjukkan paparan pestisida yang tinggi dan perlindungan diri yang rendah. Pada akhir kegiatan, seluruh peserta diberikan buku saku tentang pengelolaan pestisida yang aman, sebagai media pembelajaran dan perluasan informasi. Sebanyak 500 eksemplar juga diserahkan kepada Dinas Kesehatan Lampung Barat, untuk dibagikan kepada ibu hamil di kecamatan lainnya. Penyuluhan yang disertai dengan penyampaian bukti gangguan kesehatan telah mampu memicu perubahan perilaku sasaran, terlihat dari peningkatan penggunaan APD selama bekerja, dan pemeriksaan kehamilan. Pengabdian diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak mitra.Abstract: Pesticide poisoning is a critical health problem in horticultural agriculture due to excessive doses, wrong handling methods, and incompletely using PPE. One of the chronic effects of pesticide poisoning is anemia. In pregnancy, anemia causes intrauterine growth disorders, so that the baby is born LBW dan stunted. This community service aims to increase pregnant women's knowledge about pesticides' risks and check cholinesterase dan Hb levels. Counseling with assessments was given to 50 pregnant women, followed by taking blood samples for health checks. The services results showed a significant increase in knowledge in most participants (p-value less than 0.01). On the medical check, it was found that 30% of pregnant women experienced pesticide poisoning dan 16% anemia, indicating high pesticide exposure dan low self-protection. At the end of the activity, all participants were given pocketbooks on safe pesticide management as a medium for learning and expanding information. A total of 500 copies were also handed over to the West Lampung Health Office to be distributed to pregnant women in other districts. Counseling accompanied by the delivery of evidence of health problems has triggered changes in the target behavior, as seen in the increased use of PPE during work dan antenatal care. The service is expected to be carried out sustainably and involves many partners.
Aktivitas SGOT Dan SGPT Pada Penderita Malaria Falciparum Dan Malaria Vivax Di Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Iwan Sariyanto
Jurnal Analis Kesehatan Vol 7, No 1 (2018): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v7i1.913

Abstract

Penyakit Malaria bersifat endemik  di  daerah tropis dan subtropis. Plasmodium falciparum dan plasmodium vivax merupakan penyebab malaria terbanyak  di Indonesia. Plasmodium falciparum  menginvasi sel darah merah hingga mencapai 50%. Pembesaran hati lebih sering ditemukan dari pada pembesaran limpa. Sedangkan pada  plasmodium vivax  menginveksi retikulosit, sehingga parasitemia biasanya terbatas sekitar 2-5%, dapat terjadi  relaps, karena maturasi hipnozoit yang tertinggal dalam hati.  Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)  dan Serum Glutamic  pyruvic transferase (SGPT) merupakan enzim yang dapat digunakan  untuk menilai cedera hati.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada penderita malaria falcipaum dan malaria vivax di puskesmas Hanura kecamatan Teluk Pandan Kabupaten pesawaran. Penelitian ini bersifat observasional analitik untuk  membandingkan aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada 50 penderita malaria falciparum dan 50 penderita malaria vivax yang diambil dengan cara consecutive sampling. Dianalisa menggunakan uji independen T-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata aktivitas enzim SGOT pada penderita malaria falciparum lebih tinggi (36,70 U/L) dibandingkan dengan penderita malaria vivax  (26.31 U/L), dan terdapat perbedaan yang bermakna dengan p-value = 0,000. Didapatkan rata-rata aktivitas enzim SGPT pada penderita malaria falciparum lebih tinggi (25,26 U/L) dibandingakan dengan penderita malaria vivax(17,77 U/L) dan terdapat perbedaan yang bermakna dengan p-value = 0,011.
Perbedaan Kadar Trigliserida pada Perokok Aktif dan Perokok Pasif di RT 06 dan RT 08 Lingkungan II Kelurahan Gunung Mas Kecamatan Teluk Betung Selatan Iwan Sariyanto; Heriyansyah Heriyansyah
Jurnal Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2017): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v6i2.791

Abstract

Rokok mengandung berbagai macam unsur berbahaya salah satunya yaitu nikotin. Nikotin menstimulasi sistem simpatis adrenal sehingga menyebabkan peningkatan sekresi hormon katekolamin yang berakibat terjadinya peningkatan lipolisis sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi asam lemak bebas, laktat dan gliserol. Hati akan menggunakan sebagian asam lemak ini untuk membentuk trigliserida yang kemudian digunakan untuk membentuk VLDL. VLDL tidak disimpan di hati tetapi disekresikan kedalam darah, sehingga konsentrasinya di dalam darah meningkat. Nikotin juga dalam jangka waktu panjang mengurangi aliran darah koroner, menurunkan suhu kulit, menyebabkan vasokonstriksi sistemik, meningkatkan aliran darah ke otot dan meningkatkan asam lemak bebas, laktat dan gliserol oleh karenanya dapat meningkatkan kadar trigliserida darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserida pada perokok aktif dan perokok pasif di RT 06 dan RT 08 Lingkungan II Kelurahan Gunung Mas Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu perokok aktif dan perokok pasif dengan variabel terikat yaitu kadar trigliserida dalam darah. Analisa menggunakan uji T Independent. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar trigliserida pada perokok aktif sebesar 177,79 mg/dl, sedangkan pada perokok pasif didapatkan sebesar 117,81 mg/dl dan terdapat perbedaan yang bermakna kadar trigliserida pada perokok aktif dan perokok pasif dengan nilai p value 0,00 < α (0,00 < 0,05).
PENYULUHAN GIZI DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT Prayudhy Yushananta; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Iwan Sariyanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1649

Abstract

ABSTRAK  Anemia selama kehamilan dapat menyebabkan pendaharahan pada persalinan, prematur, stillbirth, BBLR dan stunted, kematian perinatal, dan penyebab*kematian ibu tidak langsung. Selain disebabkan oleh malnutrisi, anemia juga berkaitan dengan paparan pestisida. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan gizi dan pemeriksaan Hb pada ibu hamil yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penyuluhan interaktif dilakukan secara berkelompok dan perorangan, mengikuti protokol kesehatan. Sebanyak 50 orang ibu hamil telah disuluh, bersama petugas kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (p-value<0,01). Pengukuran kadar Hb dalam darah mendapatkan 22,58% ibu hamil menderita anemia, mengindikasikan malnutrisi selama masa kehamilan. Perlu kerja sama semua pihak dalam penanggulangan gizi masyarakat, selain peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya program gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan promosi kesehatan. Kata kunci: anemia, gizi, Hb, hortikultura, kehamilan ABSTRACT Anemia during pregnancy can cause bleeding in labor, preterm, stillbirth, LBW and stunted, perinatal mortality, and indirect causes of maternal death. Apart from being caused by malnutrition, anemia is also related to exposure to pesticides. This service aims to provide nutrition education and Hb examination to pregnant women who work in horticultural agriculture. Interactive outreach is conducted in groups and individually, following health protocols. A total of 50 pregnant women have been educated, along with health workers. The results of the assessment showed a significant increase in knowledge (p-value <0.01). Measurement of Hb levels in the blood found that 22.58% of pregnant women suffered from anemia, indicating malnutrition during pregnancy. Cooperation of all parties in overcoming community nutrition is needed and improving health services, particularly nutrition programs, Maternal and Child Health (KIA), and health promotion. Keywords: anemia, nutrition, Hb, horticulture, pregnancy
Keselamatan Kesehatan Kerja Menggunakan Pestisida bagi Petani Hortikultura Kabupaten Lampung Barat Mei Ahyanti; Prayudhy Yushananta; Yetti Angraini; Iwan Sariyanto; Enro Sujito; Dina Dwi Nuryani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6582

Abstract

ABSTRAK Pemeriksaan kesehatan dilakukan terhadap 155 wanita usia subur (WUS) petani hortikultura di Kabupaten Lampung Barat berkaitan dengan aktivitas enzim cholinesterase, Hb, status gizi, lamanya paparan, dan penggunaan pelindung. Sebanyak 13 petani dinyatakan keracunan dan 35 orang menderita anemia. Hasil statistik menunjukkan risiko paparan pestisida terhadap anemia sebesar 6,12 kali (95%CI=1,81 - 20,73), dan penggunaan alat pelindung sebesar 3,17 kali (95%CI=1,12 - 8,98). Paparan pestisida akan meningkatkan risiko anemia pada WUS yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penggunaan pestisida secara sembarangan harus dinilai secara berkala dan petani harus dilatih dalam penggunaan pestisida yang aman. kegiatan pengabdian ini dikemas untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan petani, tata nilai kesehatan masyarakat akan meningkat. pelaksanaan kegiatan di Kecamatan Belalau, Balik Bukit dan Sukau Kabupaten Lampung Barat pada bulan September – November 2020. Sasaran kegiatan adalah wanita usia subur petani hortikultura. penyuluhan dan pelatihan menunjukkan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani terhadap penggunaan pestisida yang aman.masyarakat memiliki kemandirian dalam bidang kesehatan yaitu perubahan mindset perilaku pengelolaan pestisida melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Kata kunci: Hortikultura, Pestisida, Petani, Risiko anemia, WUS  ABSTRACT Health checks were carried out on 155 WUS horticultural farmers in West Lampung Regency related to cholinesterase enzyme activity, Hb, nutritional status, duration of exposure, and use of protectors. A total of 13 farmers were declared poisoned and 35 people suffered from anemia. Statistical results showed the risk of pesticide exposure to anemia was 6.12 times (95%CI=1.81 - 20.73), and the use of protective equipment was 3.17 times (95%CI=1.12 - 8.98). Exposure to pesticides will increase the risk of anemia in WUS who work in horticultural agriculture. Indiscriminate use of pesticides should be assessed periodically and farm workers should be trained on the safe use of pesticides. this service activity is packaged to provide the understanding and improve farmer skills, and public health values will increase. Implementation of activities in Belalau, Balik Bukit, and Sukau sub-districts, West Lampung regency in September – November 2020. The target of the activity is women of childbearing age horticultural farmers.extension and training showed increased knowledge and skills of farmers on the safe use of pesticides. the community has independence in the health sector, namely changing the mindset of pesticide management behavior through counseling and training activities. Key Word : Horticulture, risk of anemia, pesticide, farmer, WUS
POTENSI BAKTERI ENDOFIT DAUN PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) SABAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI PATOGEN PENYEBAB PNEUMONIA Hartanti Hartanti; Iwan Sariyanto; Filia Yuniza
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8755

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan (paru-paru) tepatnya di alveoli yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti bakteri. Salah satu bakteri penyebab infeksi tersebut adalah Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia. Kedua jenis bakteri ini yang paling banyak menimbulkan kejadian resistensi antibiotik. Sehingga penanganan dan pengobatan terhadap infeksi bakteri akan sulit di atasi. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk menemukan antibiotik baru dalam pengobatan pneumonia. Bakteri endofit menjadi salah satu sumber daya hayati yang berpotensi menghasilkan senyawa antibiotik baru. Salah satu tanaman yang telah diketahui memiliki bakteri endofit dengan aktivitas antibakteri adalah  daun pare (Momordica charantia L). Terdapatnya kandungan bakteri endofit dengan aktivitas antibakteri pada daun pare memungkinkan dikembangkannya senyawa antibiotik dari bakteri endofit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi, karakterisasi, dan seleksi bakteri endofit dari daun pare yang berpotensi sebagai antibakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia, untuk selanjutnya dapat dikembangkan sebagai antibiotik. Penelitian ini bersifat eksperimental melalui tahapan, yaitu isolasi bakteri endofit daun pare, karakterisasi isolat murni, dan uji aktivitas isolat antibakteri endofit terhadap Staphylococcus aureus dan Klebsiella Pneumoniae. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 10 isolat bakteri endofit yang memiliki potensi sebagai penghasil senyawa antibakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella Pneumoniae, dengan respon daya hambat lemah sampai sedang. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan optimasi ekstraksi senyawa antibakteri tersebut. 
AKSI KOLABORASI: MEMBENTUK DESA RAMAH MENYUSUI DI DESA MRANGGI JAYA KECAMATAN PUTRA RUMBIA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Ika Fitria E; Yulida Fithri; Yulia Novika J; Iwan Sariyanto
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 10: Maret 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i10.5187

Abstract

Kampung Mranggi Jaya merupakan salah satu desa di Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah penduduk sebanyak 1522 jiwa. Karakteristik penduduk sebagian besar adalah keluarga pra sejahtera yaitu sebanyak 469 KK, dan hanya 21 KK yang termasuk dalam kelompok sejahtera. Tidak ada fasilitas puskesmas pembantu, tidak ada tempat praktik bidan dan bahkan bidan sendiri tidak ada di desa tersebut. Ada 2 Posyandu yang aktif dengan 20 kader posyandu. Dari data puskesmas Bina Karya Utama diketahui cakupan ASI eksklusif Desa meranggi jaya sebesar 66,7%. Ini menunjukkan bahwa cakupan tersebut masih belum sesuai dengan target nasional. Didukung dengan karakteristik yang ada, sangat layak bagi Desa Mranggi Jaya untuk mendapatkan prioritas edukasi kesehatan termasuk edukasi mengenai menyusui. Dari paparan kelembagaan Desa juga belum ada komunitas yang peduli dengan keadaan ibu menyusui. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Aksi Kolaborasi : Membentuk Desa Ramah Menyusui ini ditujukan pada Desa Mranggi Jaya Kecamatan Putra Rumbia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu menyusui mengenai manfaat ASI dan menyusui serta terbentuknya komunitas ramah ASI untuk mendukung keberhasilan menyusui. Sasaran kegiatan meliputi kader, ibu hamil dan ibu menyusui yang berjumlah 30 orang. Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Maret s.d September 2022. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan kader dan ibu-ibu dari hasil pretes diketahui hanya 35% ibu yang sudah memiliki pengetahuan yang baik mengenai ASI dan menyusui setelah kegiatan edukasi dan pelatihan pengetahuan peserta meningkat menjadi 78,5% dengan pengetahuan baik. Terdistribusinya lembar komitmen menyusui, terbentuknya komunitas ramah ASI yang dilengkapi dengan alat konseling kit sebanyak 5 paket. Meskipun pengetahuan meningkat keterampilan kader dalam memberikan edukasi menyusui kepada ibu hamil maupun ibu menyusui masih perlu ditingkatkan, beberapa kader belum dapat berkomunikasi interpersonal secara lancar karena hambatan rasa percaya diri. Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan kader dan pengalaman kader yg belum terbiasa memberikan edukasi langsung di meja 5 posyandu. Disarankan untuk dilakukan pendampingan berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh pihak puskesmas maupun tim Pengabmas.
Anemia and its Associated Factors Among Women of Reproductive Age in Horticulture Area Yushananta, Prayudhy; Anggraini, Yetti; Ahyanti, Mei; Sariyanto, Iwan
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.425 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.498

Abstract

Anemia continues to be an important and widespread public health problem, so it must be addressed. About 1.74 (1.72-1.76) billion people worldwide suffer from anemia, especially children under five, women of reproductive age (WRA), and pregnant women. As many as 500 million WRA suffer from anemia; this will impact the loss of productivity due to decreased work capacity, cognitive impairment, susceptibility to infections, and increased risk of complications in pregnancy and childbirth. This study analyzes the risk factors for anemia in women of reproductive age (15-59) who work in horticultural agriculture. The study was conducted with a cross-sectional design involving 160 participants from three main centers of horticultural agriculture in West Lampung Regency. SPSS was used for Chi-square analysis, Odds Ratio, and Logistic Regression (alpha = 0.05). The results showed that the prevalence of anemia in women of reproductive age who worked in horticultural agriculture was 27.5%. The study also identified three risk factors for anemia: poor nutritional status (AOR = 24.53; 95% CI 5.59-107.70), lack of protein intake (AOR = 28.01; 95% CI 6.97- 112.52), and less intake of high iron vegetables (AOR = 6.13; 95% CI 1.79-21.01). Nutritional interventions should emphasize increasing protein, iron, and vitamins through improved diet, fortification efforts, and iron supplementation.Abstrak: Anemia masih terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting dan meluas, sehingga harus ditangani. Sekitar 1,74 (1,72-1,76) miliar penduduk dunia menderita anemia, terutama anak balita, wanita usia subur (WUS) dan wanita hamil. Sebanyak 500 juta WUS menderita anemia, iniakanberdampak pada hilangnya produktivitas karena penurunan kapasitas kerja, gangguan kognitif, dan kerentanan terhadap infeksi, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Penelitian bertujuan menganalisis faktor risiko anemia pada wanita usia subur (15-59) yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional, melibatkan 160 orang partisipan dari tiga sentra utama pertanian hortikultura di Kabupaten Lampung Barat. SPSS digunakan untuk analisis Chi-square, Odds Ratio, dan Logistic Regression (alpha=0,05). Hasil penelitian mendapatkan prevalensi anemia pada wanita usia subur yang bekerja pada pertanian hortikultura sebesar 27,5%. Penelitian juga mendapatkan tiga faktor risiko untuk anemia: status gizi yang kurang baik (AOR=24,53; 95%CI 5,59-107,70), kurang asupan protein (AOR=28,01; 95%CI 6,97-112,52), dan kurang asupan sayuran tinggi zat besi (AOR=6,13; 95%CI 1,79-21,01). Intervensi gizi harus menekankan pada peningkatan asupan protein, zat besi dan vitamin, baik melalui perbaikan menu makanan, upaya fortifikasi dan suplementasi tablet Fe.