Filariasis dikenal sebagai penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria, Culex Sp. sebagai vektor utama. Upaya untuk menanggulangi sebaran nyamuk salah satunya menggunakan insektisida kimia, namun penggunaannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan seperti penggunaan insektisida nabati perlu dieksplorasi misalnya menggunakan ekstrak biji duku. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi ekstrak biji duku (Lansium domesticum Corr) dalam mengendalikan populasi nyamuk Culex Sp. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan desain penelitian "Post Test Only Control Group Design". Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 15% mortalitas larva mencapai 76%, konsentrasi 10% menjadi 46%, sedangkan konsentrasi 5% persentase kematian larva adalah 26%. Pada kontrol positif kematian larva Culex Sp. sebesar 100%, dan kontrol negatif yang tidak menunjukkan adanya kematian larva Culex Sp., dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji duku memiliki potensi yang signifikan dalam membunuh larva Culex Sp. Penemuan ini menunjukkan bahwa ekstrak biji duku dapat menjadi alternatif yang efektif dalam pengendalian populasi nyamuk Culex Sp. Selain itu, penggunaan insektisida nabati seperti ekstrak biji duku juga memiliki keunggulan dalam hal keamanan dan keberlanjutan lingkungan, sehingga dapat menjadi solusi yang lebih baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian filariasis.
Copyrights © 2024