Abstrak: Ukuran penis adalah indikator kecukupan janin jenis kelamin laki- laki. Status gizi anak bisa berdampak pada pertumbuhan serta pertumbuhan mereka secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan panjang penis. Nutrisi yang cukup penting bagi tubuh untuk yang diperlukan untuk pertumbuhan serta pertumbuhan. Standar normatif ukuran penis bisa menjadi tolak ukur pada menentukan ada tidaknya kelainan genitalia atau sistem endokrin serta untuk memulai pengobatan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara panjang penis pada anak 2-5 tahun dengan berat badan menurut tinggi badannya. Riset ini memakai metode observasional analitik dengan pendekatan cross - sectional. Sebanyak 47 sampel anak laki-laki usia 2-5 tahun dikerjakan pengambilan sampel secara primer dengan mengukur panjang penis anak memakai penggaris serta atau kaliper geser dengan pengukuran dimulai dari pubo-penis hingga glans penis secara horizontal. Uji hipotesis yang digunakan untuk melihat besarnya hubungan ukuran panjang penis anak dengan berat badan berdasarkan tinggi badan mendapatkan hasil yang signifikan, koefisien hubungan yang didapat sebesar 0.521 menunjukkan korelasi yang kuat antara variabel serta arah positif menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut searah. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dijumpai bahwa ada hubungan positif antara ukuran mikro penis dengan kategori kondisi berisiko gizi lebih, semakin kecil ukuran penis maka semakin besar angka berat badan menurut tinggi badan pada anak usia 2-5 tahun di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Copyrights © 2024