Perkembangan dunia manufaktur semakin pesat dari Perkembangan industri manufaktur semakin pesat dari waktu ke waktu[1]. Salah satu teknologi yang semakin berkembang saat ini adalah additive manufacturing. Additive Manufacturing adalah proses manufaktur dengan prinsip penambahan material lapis per lapisan. 3D printing masuk ke dalam kelompok Additive Manufacturing, karena pada prosesnya adalah penambahan material [2]. 3D printing adalah proses pembuatan benda padat 3D dari bentuk desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume atau massa [4]. Pola infill pattern yang berbeda dapat mempengaruhi kekuatan dan kekakuan dari cetakan 3D. Sebagai contoh, variasi infill dengan pola gyroid memberikan kekuatan tarik yang lebih baik sebesar 12,0135 Mpa daripada infill dengan pola zig-zag atau cross3D dengan nilai 10,2451 dan 7,2075. Pada variasi infill gyroid terlihat adanya patahan brittle . Deformasi plastis inilah yang menyebabkan material menyempit secara lokal, membentuk brittle zone Patahan ductile biasanya terjadi pada material seperti beberapa jenis polimer yang memiliki sifat plastis yang baik.
Copyrights © 2024