Data statistik menunjukkan bahwa tantangan yang signifikan masih dihadapi dalam mendorong minat baca di kalangan masyarakat. Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019, hanya sekitar 42% penduduk Indonesia yang secara aktif mengembangkan kegemaran membaca buku secara rutin. Dalam hal ini Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang merupakan sebuah organisasi yang berdasar pada Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Pasal 49 hadir untuk mendorong peningkatan minat baca masyarakat. TBM memiliki fungsi sebagai sumber belajar bagi masyarakat melalui program pendidikan nonformal dan informal. Masyarakat diharapkan dapat menggali dan mengembangkan potensi daerah bagi kemajuan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan 4 indikator model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam. Hasil penelitian evaluasi pelaksanaan program TBM di Kelurahan Gayungan Kota Surabaya pada indikator context bahwa program TBM sudah memenuhi kebutuhan anak-anak serta kalangan dewasa seperti ibu-ibu dan bapak-bapak tetapi hanya sedikit dari mereka yang berkunjung ke TBM dikarenakan kesibukan masing-masing dan lebih memilih gadget sebagai metode yang fleksibel.
Copyrights © 2024