Arus globalisasi pasar bebas menyebabkan persaingan bisnis semakin kompleks. Pasar modern semakin pesat perkembangannya, seperti halnya Alfamart dan Indomart yang telah menjamur keberadaanya hingga kepolosok desa, mereka menawarkan model berbelanja secara praktis dan menyenangkan bagi konsumen, karena bidikan mereka semua lapisan masyarakat. Implikasinya pasar tradisional kalah bersaing dan semakin tidak diminati oleh masyarakat, karena dari segi sarana, pelayanan serta kualitas barangnya kalah bersaing dengan pasar modern. Akibatnya daya beli masyarakat terhadap pasar tradisional menurun tiap tahunnya. Oleh sebab itu pasar tradisional dituntut untuk bersaing dengan pasar modern. Maka perlunya pembenahan terhadap pasar tradisional di wilayah Situbondo dan diantaranya adalah pasar Sumberkolak. Peran Pemerintah Daerah sangat diperlukan dalam mengambil langkah kebijakan pengelolaan pasar. Begitu juga kreativitas pedagang dalam mengembangkan dan menjalankan usaha dagangnya. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pengelolaan pasar tradisional Sumberkolak di Situbondo belum menciptakan sistem pengaturan yang komprehensip dan tidak konsisten penerapannya. Sehingga berdampak pada ketidakberdayaan para pedagang akibat dari semakin kuatnyapengembangan pasar modern. Begitu pun juga pelaku pasar itu sendiri yang kura kreatif dalam menjalankan usaha bisninya.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu dilakukan perubahan paradigma pengelolaan pasar, dimana pasar tradisional ditempatkan sebagai investasi jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendistribusikan capital bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu peraturan yang terkait dengan pengelolaan pasar harus ditegakkan konsisten. Oleh karena itu pembenahan pasar tradisional harusdilakukan bersama – sama, baik oleh pengelola pasar itu sendiri maupun pihak pedagang yang harus kompetitif dalam menjalankan persaingan bisnisnya.
Copyrights © 2023