Penelitian ini dilatar belakangi adanya hambatan atau gangguan keterlambatan berbicara yang dialami anak speech delay di sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang obyektif tentang Penerapan Story Telling dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak speech delay. Subjek penelitian ini adalah seorang anak speech delay di TK Hamzanwadi Pancor. Untuk mencapai tujuan diatas, maka penelitian ini menggunakan metode Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisis melalui statistic deskriptif sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan persentase kemampuan berbicara setelah diberikan intervensi melalui penerapan Story Telling. Peningkatan tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan pada fase baseline-1 (A1) ke fase intervensi (B) sebesar 20%, dan pada fase intervensi (B) ke fase baseline-2 (A2) sebesar 90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara anak speech delay berpengaruh signifikan melalui penggunaan media boneka tangan.
Copyrights © 2024