Rendahnya mutu belajar siswa, kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran, kebiasaan siswa menunggu instruksi guru, dan kesibukan guru dengan kegiatan-kegiatannya menyebabkan pembelajaran yang diselenggarakan belum maksimal. Hal ini memberikan dampak buruk terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar IPA di SMPN 7 Mataram menggunakan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan model Problem Based Learning (PBL) di SMPN 7 Mataram. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain pre test post-test nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 7 Mataram. Sampel penelitian ini adalah kelas VII G dan VII H dengan masing-masing kelas berjumlah 40 siswa. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar adalah tes yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Analisis data dilakukan dengan teknikĀ  uji independen sample Ttest setelah dilakukan uji prasyarat seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh Ttes pada hasil pretest adalah signifikansi 0.512>0.05 artinya kemampuan awal siswa pada kelas STM dan kelas PBL sama. Sedangkan Ttes pada hasil Postest adalah signifikansi 0.024 < 0.05 artinya bahwa HO ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan penggunaan model pembelajaran STM dengan model PBL terhadap prestasi belajar IPA di SMPN 7 Mataram. Berdasarkan data hasil nilai posttest kelas STM diperoleh 75 dan posttest PBL sebesar 69.35 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model STM terbukti lebih baik dibandingkan model PBL.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024