Pendidikan karakter mencakup berbagai usaha yang bertujuan untuk menumbuhkan sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab pada anak-anak dan remaja oleh berbagai elemen sekolah yang bekerja sama dengan orang tua dan anggota masyarakat. Mencari tahu bagaimana implementasi pendidikan karakter peserta didik melalui budaya religius agar datap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah maupun dirumah adalah tujuan utama dari penelitian ini yang difokuskan di SDIT ALIF. Bagaimana strategi sekolah dalam implementasi pendidikan karakter melalui budaya religius di SDIT ALIF, Bagaimana peran guru dan orang tua dalam implementasi pendidikan karakter melalui budaya religius di SDIT ALIF dan Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan karakter melalui budaya religius di SDIT ALIF. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam melakukan penelitian ini. Wawancara, studi dokumentasi, dan observasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Seumber informan yang diwawancara antara lain kepala sekolah, guru kelas dan orang tua peserta didik. Temuan dari penelitian ini yaitu SDIT ALIF telah menerapkan pendidikan karakter peserta didik melalui budaya religius dengan melakukan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung berbagai program dalam aktivitas sehari-hari disekolah. Para elemen disekolah berusaha untuk menerapkan karakter religius dengan disiplin seperti mengucapkan salam kepada guru lalu mencium tangan, shalat berjamaah di waktu dzuhur, infaq atau sedekah di hari Jumat, dan muraja'ah juz 30. Kepala sekolah hendaknya mengawasi program pendidikan karakter di sekolahnya untuk menjadikan lebih baik, agar sesua dengan visi dari SDIT ALIF. Diharapkan kepada orang tua untuk menyadari pentingnya menanamkan dan membiasakan menerapkan pendidikan karakter religius pada anak, dan agar guru kelas serta guru pendamping terus meningkatkan kompetensinya dalam melakukan hal tersebut, misalnya dengan lebih kreatif dalam memberikan hukuman kepada siswa. Orang tua perlu memahami bahwa pendidikan karakter keagamaan lebih dari sekedar tugas sekolah; sebaliknya, orang tua memainkan peran penting sebagai tripusat pendidikan, memastikan bahwa siswa mendapatkan transmisi pendidikan karakter religius yang paling efektif.
Copyrights © 2024