<![CDATA[Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman siswa pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia materi dongeng, siswa kurang fokus saat pembelajaran Bahasa berlangsung, karena guru tidak memberikan pemahaman tentang kearifan lokal yang ada didaerahnya dan guru tidak menggunakan media saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dibuktikan dengan dengan hanya 10 siswa dari 40 siswa yang mengetahui tentang kearifan yang ada di nganjuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan pengembangkan dongeng kearifan Nganjuk. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah R&D (Research and Development) penelitian pengembangan. Model yang diambil ialah ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Teknik pengumpulan data yang melibatkan analisis deskriptif untuk data yang diperoleh melalui observasi dan 5 soal wawancara . Sementara itu, untuk menghitung skor validasi, kepraktisan, dan keefektifan yang dinyatakan dalam bentuk angka, digunakan analisis statistik. Hasil validasi ahli media diperoleh data sebesar 90% kategori sangat layak digunakan, dan ahli materi mendapatkan skor data sebesar 98% dengan kategori sangat layak, hasil kepraktisan media di peroleh skor 92% oleh praktisi dengan kategori sangat praktis dan 93,5% oleh respon siswa dengan kategori sangat praktis, data terkait keefektifan yang dilihat dari pretest dan posttest diperoleh 55,3% sebelum dan 83% sesudah menggunakan media dongeng, berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan nilai pretest dan posttest secara signifikan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Media Dongeng Kearifan Nganjuk Berbasis Powtoon dinyatakan layak digunakan sebagai media pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia. Media Dongeng Kearifan Nganjuk Berbasis Powtoon untuk kelas 3 di SDN Kutorejo 2 berhasil meningkatkan hasil belajar dan pemahamn siswa.Abstract: This research was motivated by student lack of understanding in learning indonesian fairy tale materi, students lcked focus when language learning took place, because the teacher did not provide an understanding of local wisdom in their area and the teacher did not us media during the learning. This is stated by the fact that out of 40 students, only 10 student knows about the wisdom that exist in Nganjuk. This researc aims to develop tales of the wisdom Nganjuk. The reseacrh method useh is R&D (Research and Development) or development research, this research uses the ADDIE model which consists of; Analysis, design, develompment, implementation and evaluation. The data collection technique used in this research uses descriptive analysis for observations and interviews, while to calculate validation result, practicality and effectiveness score are in the form of number and use statistical analysis. The result of the media expert validation obtained data of 90% in the category very suitable for use, and material experts obtained a data score of 98% in the very appropriate category, the media practicality result were obtained by practitioners woth a score of 92% in the very practical category, and 93,5% based on student responses in the very practical category, data on effectiveness can be seen from the pretest and possttest, which was 55,3% before and 83% after using fairy tale media. Based on this data, there was a signficant increase in pretest and posttest scores. From the result of the researh that has been carried out, it can be concluded that the Nganjuk wisdom digital fairy tale media based on powtoon is declared suitable for use as a medium for learning indonesian. Powtoon-based Nganjuk wisdom digital fairy tale media for class three at SDN Kutorejo 2 succede in improving student learning outcomes and understanding.]]>
Copyrights © 2024
