Penelitian ini menggunakan 3 jenis lamun yaitu Thalassia hemprichii, Cymodoceae rotundata dan syringodium isoetifolium. Analisa dilakukan pada daun tua dan daun muda, dengan maksud untuk melihat perbedaan kompisisi proksimat kedua tingkat kematangan tersebut. Setelah daun dibersihkan, kemudian dikeringkan pada suhu 60 C hingga mencapai berat konstan. Lalu dilakukan analisa proksimat yang mencakup analisa kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar protein. Komponen ini merupakan bagian dari komposisi gizi lamun. Hasil penelitian menunjukkan kadar air tertinggi pada daun tua C. Rotundata 45,90 %, diikuti T. Hemprichii 30,185, S. isoetifolium 27,20 %. Kadar abu tertinggi pada daun muda pada C.rotundata 20,14%, 19,09% T. hemprichii, dan 27,20 % pada S. isoetifolium. Demikian juga untuk kadar protein tertinggi pada daun muda 20,14% pada C.rotundata, 30,18 % T.hemprichii dan 34,39% S.isoetifolium. Sedangkan Kadar lemak tertinggi pada daun tua 1,78% pada C.rotundata, 0,99% T.hemprichii, 0,75% S.isoetifolium. Data menunjukkan adanya perbedaan kuatitas pada kedua tingkat kematangan daun tersebut, namun secara statistik perbedaan tersebut tidaklah berarti. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisa proksimat yang diperoleh, lamun mengandung komponen-komponen gizi.
Copyrights © 2023