Pujawali dan Perang Topat merupakan tradisi turun-menurun yang diwariskan dari generasi ke generasi yang memiliki nilai luhur tentang toleransi dan persatuan, penelitian menggunakan pendekatan etnografi untuk mengurai dan mendeskripsikan budaya Pujawali dan Perang Topat dari sudut pandang warga pemilik budaya di Lingsar. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi partisipan dan wawancara mendalam. Pengambilan sampel informan menggunakan Purposive Sampling. Proses pengumpulan data dengan teknik snowball sampling/chain sampling sebanyak 12 orang informan. Terjadi konvergensi simbol melalui cerita Datu Sumilir dalam pembentukan hubungan warga Muslim dan warga Hindu saat upacara Pujawali dan Perang Topat di Lingsar. Simbol terkonvergensi dalam pesan yang dikomunikasikan oleh warga Muslim dan Hindu yaitu simbol Datu Sumilir, Kelebutan, dan Kemaliq melalui cerita Datu Sumilir sehingga terbentuk hubungan (relationship) yang baik antara kedua warga yang berbeda agama untuk bekerjasama mensukseskan ritual upacara Pujawali dan Perang Topat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023