Pendidikan karakter harus diterapkan sejak usia sekolah dasar berusia 6-12 tahun, tahapan operasional konkrit dimana masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dalam menentukan keberhasilan untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan yang bervariasi untuk pertumbuhan dan perkembangan moral. Namun pada kenyataannya selama ini system pendidikan di sekolah dasar lebih menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan, sementara aspek karakter, moral seolah-olah terlupakan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji penguatan karakter toleransi melalui metode bercerita pada anak usia sekolah dasar. Data penelitian ditelusuri dengan studi pustaka dari artikel hasil penelitian yang terpublish di database elektronik SCOPUS, SINTA, dan Google Scholar melalui pendekatan PICO (Population, Intervention, Compare, dan outcame). Hasil penelitian diperoleh bahwa konstruk personal anak saat belajar melalui pembiasaan bercerita dapat menguatkan karakter toleransi seperti peduli pada sesama teman, kesadaran anak untuk mau berbagi, membaca dan menceritakan informasi yang didapatkannya kepada teman-temannya, ada yang bercerita sambil bermain, bersama teman yang berbeda agama, mau mendengarkan teman yang sedang cerita, mau ngajak cerita dengan siapapun di kelas. Penelitian ini dapat dijadikan rencana tindak lanjut pendidikan karakter di dalam sekolah untuk mengurangi angka anak putus sekolah akibat rasa cemas, takut masuk sekolah, sehingga penciptakan kondisi aman dan nyaman dapat mencegah terjadinya bullying, tindak kekerasan dan juga ujaran kebencian di lembaga SD.
Copyrights © 2023