JURNAL PEMULIAAN TANAMAN HUTAN
Vol 9, No 2 (2015): Jurnal pemuliaan Tanaman Hutan

KERAGAMAN GENETIK POPULASI Calophyllum inophyllum MENGGUNAKAN PENANDA RAPD (RANDOM AMPLIFICATION POLYMORPHISM DNA)

Nurtjahjaningsih, ILG (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Sep 2015

Abstract

Calophyllum inophyllum atau nyamplung tersebar secara alami dan luas di hampir seluruh pantai di Indonesia. Keragaman genetik merupakan pertimbangan penting dalam mendukung keberhasilan strategi pemuliaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman genetik di dalam populasi dan kedekatan genetik antar populasi nyamplung. Contoh daun digunakan sebagai cetakan DNA; dikumpulkan dari 10 populasi alam dan 1 populasi hutan tanaman. Lima penanda RAPD (random  amplified  polymorphism  DNA)  yang  terdiri  dari  30  lokus  polimorfik  digunakan  untuk analisis  genetik.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  keragaman  genetik  di  dalam  populasi nyamplung  termasuk  dalam  nilai  rendah  sampai  sedang  (rerata  HE=0,186).  Alel  privat  tidak ditemukan pada setiap populasi. Analisis AMOVA (analysis of molecular variance) menunjukkan perbedaan genetik antar pulau tidak memberikan nilai yang signifikan terhadap keragaman genetik; nilainya dipengaruhi oleh perbedaan antar populasi dan individu pohon. Jarak genetik antar populasi termasuk dalam nilai yang rendah sampai sedang (rerata Da=0,250). Analisis klaster membagi 11 populasi menjadi dua klaster; klaster I terdiri dari populasi Selayar, Lombok, Gunung Kidul dan Padang, klaster II terdiri dari populasi Way Kambas, Madura, Ketapang, Dompu, dan Yapen. Kedekatan genetik antar populasi tidak berhubungan dengan kedekatan posisi geografi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keragaman genetik di dalam populasi dan kedekatan genetik antar populasi nyamplung termasuk dalam nilai sedang. Satuan seleksi dalam strategi pemuliaan harus mempertimbangkan keragaman genetik dalam tingkat populasi atau individu pohon.

Copyrights © 2015