Tekanan darah tinggi atau hipertensi memiliki konsekuensi yang signifikan dan dapat fatal karena sering tidak memiliki gejala pada penderita. Peningkatan hipertensi di dunia juga sejalan dengan peningkatan obesitas. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana status gizi berdampak pada hipertensi pada orang dewasa di Jakarta Barat. Studi analitik ini menggunakan desain cross-sectional terhadap 98 subjek di Kelurahan Tomang. Pengambilan subjek studi menggunakan teknik non-probability sampling. Data yang diambil meliputi indeks massa tubuh dengan mengukur tinggi badan (microtoise), berat badan (timbangan berat digital), dan tekanan darah (sphygmomanometer). Selain itu, data-data terkait biodata, riwayat keluarga, kebiasaan seperti merokok, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol ditanyakan melalui kuesioner. Hasil studi didapatkan 56 (57,1%) subjek memiliki status gizi berlebih dan 42 (42,9%) subjek dengan status gizi normal. Selain itu, 42 (42,9%) subjek dengan hipertensi dan 56 (57,1%) subjek dengan tidak hipertensi. Hasil studi juga memperlihatkan dari 42 subjek yang memiliki IMT normal, 33 (78,6%) subjek diantaranya tidak mengalami hipertensi. Sebanyak 23 (41,1%) subjek dari 56 subjek dengan status gizi berlebih, tidak mengalami hipertensi.  Pada uji statistik, didapatkan  hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dengan nilai p 0,0002 dan nilai prevalence risk ratio (PRR) didapatkan 2,75 yang berarti status gizi berlebih merupakan faktor risiko terjadinya peningkatan tekanan darah. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024