p-Index From 2020 - 2025
17.993
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat Manuju : Malahayati Nursing Journal Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Ners Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Archives of The Medicine and Case Reports Community Medicine and Education Journal Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Jurnal Suara Pengabdian 45 KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Tarumanagara Medical Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Sewagati: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Safari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Kesehatan Amanah Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Jurnal Keperawatan Bunda Delima Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Jurnal Pengabdian West Science Jurnal Abdimas Indonesia Ebers Papyrus Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Journal of Community Service and Society Empowerment Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Jurnal Pengabdian Sosial Compromise Journal : Community Proffesional Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Health Community Service Gotong Royong Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Bumi: Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian Kepada Masyarakat Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat ALMURTADO: Journal of Social Innovation and Community Service
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMETAAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LINGKAR PINGGANG SEBAGAI INDIKATOR OBESITAS DI KALANGAN MAHASISWA Santoso, Alexander Halim; Karjadidjaja, Idawati; Charissa, Olivia
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i2.859

Abstract

Latar belakang: Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan dunia  di mana diperkirakan ada lebih dari tiga ratus juta penduduk dunia yang mengalami obesitas. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi gemuk pada remaja (16-18 tahun) adalah 7,3% dimana 1,6% nya merupakan obesitas. Mahasiswa yang tergolong ke dalam kelompok remaja cenderung lebih banyak duduk, jarang berolahraga dan pola makannya kurang baik. Kondisi ini menyebabkan mahasiswa berpotensi menderita obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain potong-lintang. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai prevalensi obesitas di kalangan mahasiswa FK UNTAR. Penelitian dilakukan pada bulan September 2016 di Kampus I UNTAR, yang melibatkan 231 mahasiwa FK UNTAR angkatan 2016 berusia 15-21 tahun meliputi pengisian kuesioner dan pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), dan Lingkar Pinggang (LP). Mahasiswa yang mengikuti penelitian sebelumnya menanda tangani informed consent. Hasil: Didapatkan sebagian besar subjek berusia 18 tahun (67,4%; 17.87 ± 0,71) dengan sebagian besar (70,4%) adalah perempuan. Berdasarkan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), didapatkan 26,1% subjek menderita obesitas. Sebanyak 61,5% subjek laki-laki dan 82,9% subjek perempuan beresiko obesitas sentral. Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan lebih dari seperempat mahasiswa Fakultas Kedokteran UNTAR angkatan 2016 menderita menderita obesitas dan lebih dari limapuluh persen beresiko terhadap obesitas sentral. Diperlukan penelitian lanjutan untuk dapat melihat faktor-faktor yang berperan terhadap obesitas di kalangan mahasiswa. Kata kunci: obesitas, remaja, mahasiswa, indeks massa tubuh, lingkar pinggang.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG TINGGI BADAN DENGAN KADAR GULA DARAH PENGEMUDI BUS ANTAR KOTA Santoso, Alexander Halim; Karjadidjaja, Idawati; Santoso, Frisca; Lontoh, Susy Olivia
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i2.7864

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by elevated blood sugar levels (hyperglycaemia) due to insufficient production of insulin or the condition where the body cannot use insulin effectively. The condition of chronic hyperglycaemia relates to the damage, dysfunction and failure of organs such as the eyes, kidneys, nerves, heart and blood vessels. Diabetes Mellitus and its complications can affect the ability to drive. The prevalence of hyperglycaemia among bus drivers is 52,1%. Body mass Index (BMI), waist circumference (WC) and the ratio of waist circumference to height are often associated with the occurrence of type 2 Diabetes, but the results are still heavily influenced by many factors such as ethnicity and gender. This research aims to observe the association of BMI, waist circumference and waist circumference to height ratio to diabetes mellitus among inter-city bus drivers. This is an analytical research with cross-sectional design involving 176 subjects. Fifty four percent subjects were obese, 53.4% of subjects have a waist circumference above 90 cm, 71.6% of subjects with a waist-to-height ratio of over 0.5. The association between BMI and fasting blood sugar was significant (p = 0,035), and also between the waist circumference and fasting blood sugar (p = 0,009). There is no statistically significant association between the ratio of waist circumference to height and fasting blood sugar level (P = 0,274). As Conclusion, The BMI and waist circumference can be used as indicators to the risk of diabetes among bus drivers. Keywords diabetes mellitus, body mass index, waist circumference, waist circumference to height ration, bus driver ABSTRAKDiabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) akibat produksi insulin yang tidak mencukupi atau keadaan dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Kondisi hiperglikemia kronik berhubungan dengan kerusakan, disfungsi, dan kegagalan dari organ-organ seperti mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Diabetes melitus dan komplikasinya dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi. Prevalensi hiperglikemia di kalangan pengendara bus sebesar 52,1%. Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP) dan Rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan sering dihubungkan dengan kejadian Diabetes tipe 2, namun hasilnya masih banyak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti etnis dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan IMT, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan diabetes melitus pada pengemudi bus antar kota. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang yang melibatkan 176 subjek. Didapatkan 54% subjek dengan status gizi obese, 53,4% subjek dengan lingkar pinggang di atas 90 cm, 71,6% subjek dengan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan di atas 0,5. Didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa (p=0,035), antara lingkar pinggang dengan kadar gula darah puasa (p=0,009). Tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan kadar gula darah puasa (p=0,274). Sebagai kesimpulan, IMT dan Lingkar pinggang dapat digunakan sebagai parameter terhadap risiko timbulnya diabetes pada pengemudi.
RELATIONSHIP BETWEEN TREATMENT ADHERENCE AND PROGRESSION OF DIABETIC NEPHROPATHY Chua, Jimmy; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Santoso, Alexander Halim; Su, Ernawati
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i1.7991

Abstract

In 2006, the Indonesian Renal Registry (Pernefri) shows about 12,5% of people in Indonesia suffer from chronic kidney disease. The most common cause of chronic kidney disease in 2018 in Indonesia is 39% by renal hypertension and 22% by Diabetic Nephropathy. This cross-sectional study was conducted at "RT" Hospital in Jakarta from 2018 to 2019. The Independent variable in this research was comorbid hypertension and obedience treatment, whereas dependent variables were risk category for kidney deterioration progression and the causal relationship tested with Pearson Chi-Square and Fisher exact as an alternative test. The study included 26 respondents, with 17 (65.4%) patients having hypertension in diabetic nephropathy. Eighty percent of respondents who did not routinely seek treatment in the hypertension group had progression from kidney failure to the Deep Red (Highest Risk) category. Fisher Exact statistical test analysis in the group with a history of comorbidities in the form of hypertension found no significant relationship between non-routine treatment with the progression of chronic kidney failure in the Highest-Very Highest Risk category (p-value = 0.515). Still, a large risk was found in the non-group routine treatment with a chance of 1.33 (0.962 - 1.848) times to have the progression of chronic kidney failure in the category of Highest-Very Highest Risk. Can be concluded that controlling blood pressure and treatment proven to slow worsening kidney function in nephropathy diabetic, even though no significant relationship has been found due to lack of sample. Keywords: diabetic nephropathy; hypertension; prognosis AbstrakPerhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2006 merilis data penderita gagal ginjal kronis di Indonesia sebesar 12,5%. Etiologi terbesar gagal ginjal kroniks menurut Indonesian Renal Registry tahun 2018 adalah penyakit ginjal hipertensi sebesar 39% dan nefropati diabetic sebesar 22%. Potong lintang pada pasien di RS”RT” Jakarta tahun 2018-2019. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komorbid hipertensi dan kepatuhan berobat, sedangkan variable tergantung dalam penelitian ini berupa kategori risiko progresifitas perburukan ginjal serta hubungan sebab akibat diuji dengan Peason Chi Square dan uji alternatif Fisher Exact Test. Penelitian berlangsung mengikutsertakan 26 responden, dengan prevalensi hipertensi pada pasien nefropati diabetik sebesar 17 (65,4%). Delapan puluh persen responden yang tidak rutin berobat pada kelompok hipertensi memiliki progresifitas penyakit gagal ginjal hingga kategori Deep Red (Highest Risk). Analisa uji statistik Fisher Exact pada kelompok dengan riwayat penyakit penyerta berupa hipertensi didapatkan tidak hubungan yang bermakna antara tidak rutin berobat dengan progresifitas penyakit gagal ginjal kronis kategori Highest-Very Highest Risk (p-value = 0,515) tetapi secara besar risiko didapatkan bahwa kelompok yang tidak rutin berobat memiliki risiko 1,33 (0,962 – 1,848) kali untuk memiliki progresifitas penyakit gagal ginjal kronis kategori Highest-Very Highest Risk. Dapat disimpulkan bahwa engontrol tekanan darah dan rutinitas berobat dapat memperlambat perburukan fungsi ginjal akibat komplikasi lanjut dari nefropati diabetikum, walaupun belum didapatkan hubungan yang bermakan dikarenakan kurangnya besar sampel pada penelitian ini.
PREVALENSI OBESITAS SENTRAL BERDASARKAN LINGKAR PINGGANG PADA PENGEMUDI BUS ANTAR KOTA Frisca, Frisca; Karjadidjaja, Idawati; Santoso, Alexander Halim
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v3i2.3911

Abstract

Central obesity has become a public health problem which is currently rapidly increasing throughout the world, including in developing countries like Indonesia. The World Health Organization states that central obesity is a major risk factor for various cardiometabolic diseases, such as diabetes and hypertension. Inter-city bus drivers are high-risk occupations of cardiometabolic disease, this is due to unhealthy lifestyles and work patterns such as high consumption of fatty foods, smoking habits, lack of physical activity, long driving times and irregular sleep patterns. This study aims to determine the prevalence of central obesity based on waist circumference in inter-city bus drivers. This research is a descriptive cross sectional study. Data obtained from measurements of body weight, height and waist circumference, as well as calculation of body mass index (BMI) on 176 subjects obtained through consecutive sampling method. Obesity is said if BMI ≥25 according to WHO criteria for Asia-Pacific and central obesity if waist circumference> 90 cm for men and> 80 cm for women. In this study all subjects were men with an average age of 42.45  10.50 years. Based on the calculation of BMI there are 54.3% of subjects obese. Through measurement of waist circumference there are 50.6% of subjects with central obesity. Providing education is very important so that subjects can make lifestyle changes for the better so as to prevent cardiometabolic disease in inter-city bus drivers. AbstrakObesitas sentral telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang saat ini sangat meningkat pesat di seluruh dunia, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia. World Health Organization menyatakan bahwa obesitas sentral merupakan faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit kardiometabolik, seperti diabetes dan hipertensi. Pengemudi bus antar kota merupakan pekerjaan dengan risiko tinggi terkena penyakit kardiometabolik tersebut, hal ini disebabkan karena gaya hidup dan pola kerja yang tidak sehat seperti tingginya konsumsi makanan berlemak, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, durasi menyetir yang lama dan pola tidur yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui prevalensi obesitas sentral berdasarkan lingkar pinggang pada pengemudi bus antar kota. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Data diperoleh dari pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang, serta  perhitungan indeks massa tubuh (IMT) pada 176 subjek yang diperoleh melalui metode consecutive sampling. Dikatakan Obesitas jika  IMT ≥25 menurut kriteria WHO untuk Asia-Pasifik dan obesitas sentral jika lingkar pinggang >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan. Pada penelitian ini semua subjek adalah laki-laki dengan usia rata-rata 42.45 ± 10.50 tahun. Berdasarkan perhitungan IMT terdapat 54.3% subjek mengalami obesitas. Melalui pengukuran lingkar pinggang terdapat 50.6% subjek dengan obesitas sentral. Pemberian edukasi sangat penting agar subjek dapat melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kardiometabolik pada pengemudi bus antar kota.
The Relationship Between Physical Activity and Nutritional Status Based on Body Mass Index for Age Percentiles in Elementary School Children in Ciherang Village Susy Olivia Lontoh; Yohanes Firmansyah; Ernawati Ernawati; Santoso, Alexander Halim; William Gilbert Satyanegara; Bryan Anna Wijaya; Fiona Valencia Setiawan; Nicholas Setia; Daniel Goh
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 5 No. 3 (2024): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v5i3.553

Abstract

Physical activity is crucial for children, and it is also useful in the prevention of obesity. In today's modern lifestyle, children are becoming more inactive, which puts them at risk of being overweight and obese. Studies have shown that physical activity and dietary changes can help reduce weight in obese children. Therefore, researchers are interested in studying the relationship between physical activity and nutritional status in children. This cross-sectional study was conducted in February-March 2024 at 5 Ciherang Elementary Schools. Children who meet the inclusion criteria will be asked questions about physical activity using the IPAQ questionnaire, followed by a measurement of body weight and height, and then nutritional status will be interpreted using the BMI per age chart from CDC. Two hundred forty-six children met the inclusion criteria, and it was found that there was no significant difference in the mean value of IPAQ between nutritional status groups based on BMI/Age (p-value = 0.844). In this study, it was found that there was no significant difference between physical activity duration and nutritional status in children.
Edukasi Dan Penilaian Kadar Albumin Pada Kelompok Lanjut Usia Dalam Pencegahan Sarkopenia Frisca Frisca; Santoso, Alexander Halim; Warsito, Jonathan Hadi; Syarifah, Andini Ghina; Gunaidi, Farell Christian; Destra, Edwin; Firmansyah, Yohanes
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v3i2.1524

Abstract

Sarcopenia is a medical condition characterized by a progressive decrease in skeletal muscle mass as well as muscle strength. Sarcopenia in the elderly causes an increased risk of falls, fractures and mortality. The main risk factors include advanced age, lack of physical activity, malnutrition, and chronic disease. Deficiency of albumin, a protein important for maintaining osmotic pressure and nutritional status, is often associated with malnutrition and sarkopenia. This community service activity was attended by 93 elderly people with an average age of 74 years. The results showed that the majority of participants had normal albumin levels, but there was a significant proportion who experienced hypoalbuminemia, more commonly found in men than women. Education and screening are carried out to increase awareness regarding the importance of albumin intake in preventing sarkopenia. A holistic and integrated nutritional approach is needed in the management of sarcopenia. Appropriate nutritional interventions, including increasing protein intake from foods such as snakehead fish, can increase serum albumin levels and prevent muscle mass loss. Collaboration between nutritionists, physicians, and other health professionals is essential to designing and implementing a comprehensive treatment plan. It is hoped that with appropriate monitoring and treatment, the quality of life of elderly people with sarkopenia can be improved. Keywords: albumin, education, hypoalbuminemia, elderly, sarcopenia
Kegiatan Pengukuran Komposisi Tubuh Dalam Rangka Deteksi Dini Obesitas Pada Populasi Lanjut Usia Limas, Peter Ian; Santoso, Alexander Halim; Warsito, Jonathan Hadi; Lumintang, Valentino Gilbert
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/perigel.v3i2.1715

Abstract

Body composition refers to the various components that make up a person's body weight, such as lean mass (muscle, water, bones, ligaments, and tendons) and fat mass. As we age, significant changes occur in body composition, including increased fat mass and decreased muscle and bone mass, which often leads to sarcopenic obesity. This condition, which is common in older adults, is associated with frailty, disability, metabolic syndrome, reduced survival rates in certain cancers, and osteopenia/osteoporosis. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) method to measure the body composition of elderly participants at Hana Nursing Home, South Tangerang. A total of 40 participants underwent body composition examinations. The examination results showed that the average total body fat, visceral fat, subcutaneous fat, and skeletal muscle mass were 36.7% each; 8%; 27.6%; and 20.7%. We need to carry out routine body composition checks for early detection to provide timely management, ultimately improving long-term public health. Keywords: Body Composition, Early Detection, Elderly, Obesity, Sarcopenia
Hubungan lingkar pinggang dengan hipertensi pada dewasa di Kelurahan Tomang Jakarta Barat Aditya, Raden Seliwat Agung; Santoso, Alexander Halim
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 2 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i2.24618

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat dan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa wilayah Jakarta Barat menempati posisi ketiga prevalensi hipertensi tertinggi. Ukuran lingkar pinggang terkait erat dengan jumlah lemak perut yang dapat berkontribusi pada kejadian hipertensi melalui jalur non-metabolik. Pengukuran lingkar pinggang dapat menjadi strategi yang efisien untuk deteksi dan pengendalian hipertensi karena dapat diterapkan tanpa peralatan teknis khusus. Studi ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan antara lingkar pinggang terhadap hipertensi pada orang dewasa di Kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Desain studi ini adalah analitik cross sectional dan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil studi pada 80 responden didapatkan 65% responden adalah perempuan. Rata-rata tekanan darah adalah 130,5/82,7 mmHg. Pada laki-laki didapatkan 10% menderita hipertensi dan pada perempuan didapatkan 23,75% menderita hipertensi. Sebaran lingkar pinggang laki-laki didapatkan 39,3% mengalami obesitas sentral, dan pada perempuan didapatkan 71,2% mengalami obesitas sentral. Pada studi didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara lingkar pinggang dan hipertensi (p=0,003) dan ukuran lingkar pinggang merupakan faktor risiko terhadap hipertensi.
Pemetaan awal kadar vitamin D dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi pada masyarakat di Kelurahan Tomang Jakarta Barat Santoso, Alexander Halim; Charissa, Olivia; Firmansyah, Yohanes; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Lumintang, Valentino Gilbert
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.29443

Abstract

Vitamin D ialah salah satu vitamin larut lemak dan memiliki peran penting dalam homeostasis kalsium dan metabolisme tulang. Kekurangan vitamin D masih banyak terjadi baik di negara maju maupun berkembang, dengan prevalensi di seluruh dunia mencapai 1 miliar orang. Hubungan antara vitamin D dan berbagai masalah kesehatan pada orang dewasa sangatlah kompleks dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya implikasi asupan dan status vitamin D terhadap kesehatan orang dewasa. Usia, ras, penggunaan tabir surya, pengobatan, dan penyakit malabsorpsi merupakan faktor-faktor yang memengaruhi kadar vitamin D. Studi ini bertujuan melihat gambaran awal faktor-faktor yang dapat memengaruhi kadar Vitamin D pada masyarakat di Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Studi ini merupakan studi deskriptif dengan desain potong-lintang yang melibatkan 57 subyek. Pada studi ini didapatkan 94,7% subyek mengalami kekurangan Vitamin D. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi antara lain usia, jenis kelamin, riwayat pendidikan, pendapatan, paparan terhadap sinar matahari, indeks massa tubuh, dan lingkar perut. Penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat apakah ada hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kekurangan Vitamin D.
Pengaruh status gizi terhadap tingkat hipertensi pada populasi dewasa di Kelurahan Tomang Jakarta Barat Huang, Daniel; Santoso, Alexander Halim
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.29665

Abstract

Tekanan darah tinggi atau hipertensi memiliki konsekuensi yang signifikan dan dapat fatal karena sering tidak memiliki gejala pada penderita. Peningkatan hipertensi di dunia juga sejalan dengan peningkatan obesitas. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana status gizi berdampak pada hipertensi pada orang dewasa di Jakarta Barat. Studi analitik ini menggunakan desain cross-sectional terhadap 98 subjek di Kelurahan Tomang. Pengambilan subjek studi menggunakan teknik non-probability sampling. Data yang diambil meliputi indeks massa tubuh dengan mengukur tinggi badan (microtoise), berat badan (timbangan berat digital), dan tekanan darah (sphygmomanometer). Selain itu, data-data terkait biodata, riwayat keluarga, kebiasaan seperti merokok, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol ditanyakan melalui kuesioner. Hasil studi didapatkan 56 (57,1%) subjek memiliki status gizi berlebih dan 42 (42,9%) subjek dengan status gizi normal. Selain itu, 42 (42,9%) subjek dengan hipertensi dan 56 (57,1%) subjek dengan tidak hipertensi. Hasil studi juga memperlihatkan dari 42 subjek yang memiliki IMT normal, 33 (78,6%) subjek diantaranya tidak mengalami hipertensi. Sebanyak 23 (41,1%) subjek dari 56 subjek dengan status gizi berlebih, tidak mengalami hipertensi.  Pada uji statistik, didapatkan  hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dengan nilai p 0,0002 dan nilai prevalence risk ratio (PRR) didapatkan 2,75 yang berarti status gizi berlebih merupakan faktor risiko terjadinya peningkatan tekanan darah. 
Co-Authors Abizar Rafi, Muhammad Adam Adhim, Laudza Al Aditya Pratama Aditya, Raden Seliwat Agung Agustina Alexandro, Cristian Alexin, Corry Calista Alifa, Tosya Putri Alifia, Khalisya Alifia, Tosya Putri Alkarni, Muhammad Dedy Alvianto, Fidelia Alwini, Muhammad Rifat Umar Amanda, Shelma Tria Amertha, Anak Agung Ngurah Putrayoga Amimah, Ranindita Maulya Ismah Andersan, Jonathan Andria Priyana Anthony, Louis Aqila, Fitri Atzmardina, Zita Aurellya, Najwa Averina, Friliesa Averina, Frilliesa Aziel, Disya Gwyneth Bachri, Fiqi Afrizal Biromo, Anastasia Ratnawati Bryan Anna Wijaya Bustam, Steve Geraldo Cendi, Sylvia Charissa, Olivia Chian, Sung Christiana, Catherine Chua, Jimmy Daniel Goh Dava Pratama, Muhammad Kevin Destra, Edwin Dewanto, Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Paulus Gegana Thery Dewi, Andriana Kumala Dewi, Fransiska Iriani Roesmala Dinali, Diana Drew, Clement Dwiana, Alya Dzakwan, Muhammad Fikri Edbert, Bruce Edbert, Juan Emilda, Emilda Enike, Syilvia Cendy Enike, Sylvia Cendy Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Evelyn EVELYN EVELYN Evelyn Evelyn Ezra, Pasuarja Jeranding Fajarivaldi, Kresna Bambang Febriana, Nafrisca Febriastuti, Abebi Felicia, Ivana Fiona Valencia Setiawan Fransisca I. R. Dewi Frisca Frisca Frisca Gaofman, Brian Albert Ghina, Andini Goh, Daniel Gracienne Gracienne Gracienne Gracienne, Gracienne Gunaid, Farell Christian Gunaidi, Farell Christian Gunawan, Paskalis Andrew Hardjanto, Kevin Angga Hardjanto, Kevin Shen Angga Harsono, Axsel Hartono, Eric Hartono, Vincent Aditya Budi Haryanto, Ines Hekmatyar, Haritsyah Hendrianto, Rafindra Raja Hendrianto, Rifandra Rifqi Adi Herdiman, Alicia Herdiman, Julia Heri Yanto Putra Huang, Daniel Irawaty Hawari Ismi, Arni Jap, Ayleen Nathalie Jasmine, Angelia Jaya, I Made Satya Pramana Jeri Johan Johan Johan, Richver Framanto Kadang, Fidelis Samudra Kaminto, Eric Raditya Karjadidjaja, Idawati Karjadidjaja, Idawati Kartolo, Marenra Shinery Kasvana Kasvana Kasvana Kasvana, Kasvana Khoto, Anthon Eka Prayoga Kosasih, Robert Kristianto, Angeline Florencia Grace Kurniawan, Joshua Kurniawan, Junius Kusuma, Kanaya Fide Lo, Geoffrey Christian Lontoh, Susy Olivia Lucius, Steven Hizkia Lumintang, Valentino Gilbert Mahendri, Ryan Dafano Putra Mahendri, Ryan Daffano Putra Marcella, Agnes Martin, Alfianto Mashadi, Fladys Jashinta Massie, Andrew Christian Moniaga, Catharina Sagita Monika, Sesilia Nathanael, Fernando Nathaniel, Fernando Nicholas Setia Nikita Noer Saelan Tadjudin Normala, Ajeng Permatasari, Nabila Jingga Peter Ian Limas Philo, Andrew Pranata, Catherine Christiana Pratama, Muhammad Kevin Dava Pratomo, Farhan Prayogo Khoto, Anthon Eka Purnomo, Yonathan Adi Putra, Feri Yanto Putra, Heri Yanto Putra, Muhammad Dzakwan Dwi Putri, Tiara Aulia Rafi, Muhammad Adam Abizar Rafif, Akhtar Nawfal Raharjo, Budiarjo Notonagoro Ramadhani, Kenzie Rafif Ranonto, Steve Vallery Rayhan , Naufal Rayhan, Naufal Riadi, Seravin Janet Rosadi Putra, Rosadi Ruslim, Daniel Ruslim, Welly Hartono Ryan Dafano Putra Mahendri S, Donatila Mano Saerang, Stefanus Hnady Santoso, Frisca Sari, Triyana Sarijuwita, Alicia Sartono, Stefanny Satyanegara, William Gilbert Satyo, Timothy Satyo, Yovian Timothy Setia, Nicholas Setiawan, Fiona Valencia Shirly Gunawan Sidarta, Erick Sim, Alfred Sutrisno Singh, Arwinder Sitorus, Ribka Anggelline Hariesti Siufui Hendrawan Soebrata, Linginda Soeltanong, Dianova Soni, Yulfitra Stanislas Kotska Marvel Mayello Teguh Su, Ernawati Sugiarto, Hans Sugiharto, Sony Sukianto, Louise Audrey Suros, Angel Sharon Susy Olivia Lontoh Sutedja, Gina Triana Syachputri, Rifi Nathaznya Syarifah, Andhini Ghina Syarifah, Andini Ghina Tamaro, Anggita Tambunan, Nicholas Albert Tan, Nikita Tan, Sukmawati Tansil Tantoso, Lidya Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello Tiranda, Wisasti Gladys Chantika Valdes, Angeline Florencia Waltoni, Bobby Marshel Ancheloti Warsito, Jonathan Hadi Widjaja, Yoanita Wijaya, Bryan Anna Wijaya, Christian Wijaya, Dean Ascha Wijaya, Dean Ascha Wijaya Wijayadi, Linda Julianti William Gilbert Satyanegara Yogie, Giovanno Sebastian Yohanes Firmansyah Yudhitiara, Novia Yunita, Fenny Zhalila, Zhillan