Tanaman hortikultura yang paling banyak dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik adalah tanaman selada. Tanaman selada yang memiliki nilai jual dan pasar yang bagus di Banjarbaru, menyebabkan tanaman ini sangat sering ditemui dalam pertanian hidroponik. Selain itu, produksi selada yang singkat yaitu selama 30-40 hari membuat tanaman ini banyak diminati untuk ditanam dalam budidaya hidroponik, namun dengan berbagai kelebihannya, tanaman selada yang dibudidayakan secara hidroponik tak luput dari permasalahan mikroorganisme pengganggu tanaman yang dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan Kelompok Wanita Tani (KWT) “Putri Idaman” dalam mengelola penyakit dan hama secara terpadu pada sistem hidroponik komodita selada. Saat ini pengelolaan HPT pada sistem hidroponik di Banjarbaru yang masih sedikit informasinya, sehingga perlu dilakukan penyuluhan mengenai pengelolaan HPT selada pada sistem hidroponik di Banjarbaru khususnya Guntung Damar yang bermata pencaharian budidaya selada dengan sistem hidroponik guna menjadi teori dasar dalam memberikan tindakan pengendalian yang dapat menurunkan potensi kehilangan hasil. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola hama penyakit tanaman selada pada sistem hidroponik khususnya di Kelurahan Guntung Payung, Lokbana, Guntung Damar, Kota Banjarbaru dalam rangka meningkatkan kualitas budidaya dan produksi selada secara berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat Kelurahan Guntung Payung khususnya KWT “Putri Idaman” terkait pengetahuan cara mengelola HPT pada tanaman selada pada sistem hidroponik menunjukkan hasil 66,67% sangat setuju dan 33,33% setuju telah menambah pengetahuan dan keterampilan tentang cara pengelolaan HPT selada pada sistem hidroponik.
Copyrights © 2024