Pandemi Covid-19 memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar, terutama pada udara. DKI Jakarta termasuk salah satu kota yang terdampak adanya pandemi ini dan juga mempunyai tingkat polusi udara yang sangat tinggi. Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia yang memiliki penduduk yang sangat banyak. DKI Jakarta juga berkontribusi pada gas emisi udara yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara melalui aktivitas pemukiman, industri, dan transportasi. Indeks kualitas udara di DKI Jakarta didominasi oleh kondisi yang bahkan berada pada level berbahaya. Dengan adanya sistem pandemi ini dapat menyebabkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan kebijakan lockdown pada bulan Maret 2020. Menurut studi di beberapa negara, terjadi peningkatan kualitas udara akibat terhentinya mobilitas masyarakat. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan kualitas udara sebelum dan pada saat pandemi Covid-19 di DKI Jakarta serta solusi apa yang tepat dalam menangani hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan beberapa jurnal dan buku. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi udara di DKI Jakarta selama diberlakukannya sistem lockdown memiliki kualitas udara cukup sehat dibandingkan dengan tahun setelah terjadinya pandemi serta dengan adanya penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) akan menjadi solusi yang tepat dalam menangani permasalahan diatas.
Copyrights © 2024