Kemampuan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara teks descriptive dan explanation sangat penting bagi peserta didik. Hal tersebut akan sangat membantu peserta didik dalam memahami isi teks secara benar pada khususnya dan menentukan jenis teks pada umumnya. Pada kenyataannya, kemampuan peserta didik kelas X MAN 1 Ponorogo semester 2 tahun ajaran 2019/2020 sangat rendah. Hasil tes awal pengetahuan memahami isi teks menunjukkan dari jumlah 27 peserta didik yang mencapai nilai KKM (75) hanya 3 anak (11,11%). Adapun kesalahan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis teks terletak pada 3 hal, yakni: pertama, pemahaman isi teks, kedua, penguasaan kosakata, dan pemahaman persamaan dan perbedaan antara teks descriptive dan explanation. Keaktifan peserta didik dalam kegiataan pembelajaran pun rendah. Mereka kurang merespon pertanyaan guru atau cenderung diam dan menunggu guru menjelaskan. Penggunaan media gambar dapat dijadikan teknik alternatif dalam pembelajaran jenis text, khususnya pembelajaran descriptive dan explanation text. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan ketuntasan belajar yang cukup signifikan dari prasiklus, siklus I hingga siklus II. Pada prasiklus jumlah peserta didik Kelas X IPS 2 MAN 1 Ponorogo yang mencapai ketuntasan sangat rendah, yaitu hanya 3 anak (11,11 %). Pada siklus I jumlah peserta didik yang tuntas meningkat menjadi 18 anak (66,67 %). Pada siklus II terdapat 23 peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar atau meningkat menjadi 85,16%. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mengidentifikasi jenis teks dapat menimbulkan perubahan yang positif baik pada diri peserta didik maupun pada diri guru sebagai peneliti. Perubahan perilaku pada diri peserta didik tampak pada keaktifan peserta didik yang meningkat dari siklus ke siklus. Keaktifan peserta didik pada tahap prasiklus Rendah, pada siklus I meningkat menjadi Sedang dan pada siklus II meningkat lagi menjadi Tinggi. Perubahan positif perilaku guru tampak dalam kesediaannya untuk secara kolaboratif melakukan refleksi dan analisis dengan sesama guru (kolaborator) seperti terjadi pada kegiatan lesson study.
Copyrights © 2022