Analisis Break Even Point (BEP) adalah instrumen metodologis yang digunakan untuk memastikan ambang batas di mana suatu perusahaan tidak mengalami kerugian atau memperoleh keuntungan, kadang-kadang disebut sebagai Break event point. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pemanfaatan kategorisasi biaya, mengidentifikasi penyebab yang berkontribusi terhadap penurunan laba, dan memberikan strategi untuk perencanaan laba di masa depan. Penelitian ini bercirikan penelitian deskriptif kuantitatif, yang dilakukan sepanjang rentang waktu 2018-2019. Penelitian dilakukan di PT. Cidas Supra Metalindo Bogor, dengan menggunakan alat analisis berupa analisis Contribution Margin, analisis Break Even Point, dan perencanaan laba. Temuan menunjukkan bahwa PT. Cidas Supra Metalindo memiliki sistem kategorisasi biaya yang terdiri dari dua kategori yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Hilangnya keuntungan pada PT. Cidas Supra Metalindo dapat disebabkan oleh banyak variabel, yaitu kenaikan biaya produksi tanpa disertai peningkatan volume output. Selain itu, korporasi juga menahan diri untuk tidak menaikkan harga jual produknya sehingga berdampak pada berkurangnya pertumbuhan laba akibat kenaikan biaya produksi secara bersamaan. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang secara aktif terlibat dalam sektor trafo, memproduksi beragam jenis trafo dengan harga berbeda. Berkembangnya pilihan ini memberi pelanggan berbagai alternatif ketika memilih trafo yang paling sesuai untuk kebutuhan spesifik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Break event point PT. Cidas Supra Metalindo tahun 2019 sebagai landasan perencanaan laba pada tahun berikutnya. Perusahaan bercita-cita mencapai margin keuntungan sebesar 15% berdasarkan Break event point keseluruhan pada tahun 2019. Proyeksi laba ini diperkirakan mencakup biaya-biaya tambahan yang tidak diperhitungkan dalam biaya produksi.
Copyrights © 2023