TNI AL memiliki kekuatan dalam berbagai aset strategis dan personel terlatih, sementara PT PAL Indonesia menjadi mitra strategis dengan keahlian maritimnya. Namun, prajurit muda sering dibebani tugas kebersihan yang mengurangi waktu latihan tempur, dan kurangnya sistem pengelolaan kebersihan yang efisien menyebabkan masalah kebersihan dan keamanan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data numerik dan metode statistika, fokus pada probabilitas kesalahan dalam penolakan hipotesis nihil. Hasil dari kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) mencakup pemanfaatan keahlian teknis PT PAL untuk mengembangkan program pelatihan dan sertifikasi dalam pemeliharaan infrastruktur, adopsi teknologi IoT dan sistem manajemen terintegrasi, serta diversifikasi layanan ke sektor-sektor seperti energi dan penerbangan. Dari kelemahan (weaknesses) dan peluang (opportunity), strategi termasuk mengatasi ketidakseimbangan distribusi tugas kebersihan dengan sistem rotasi yang adil, adopsi teknologi aplikasi manajemen kebersihan, dan kerjasama dengan institusi riset untuk pelatihan spesifik. Hasil dari kekuatan (strength) dan ancaman (threats) meliputi penggunaan struktur manajemen yang solid untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi internasional, teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan pengembangan program mitigasi risiko. Sementara itu, dari kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats), strategi serupa fokus pada penggunaan manajemen solid dan teknologi untuk mengoptimalkan operasional serta mengembangkan program mitigasi risiko yang komprehensif.
Copyrights © 2024