Fenomena kecurangan menjadi ancaman serius bagi perusahaan dengan berbagai bentuk seperti penyalahgunaan aset, korupsi, dan manipulasi laporan keuangan. Praktik ini dapat merusak integritas dan kepercayaan dalam informasi keuangan perusahaan yang berpotensi menyesatkan para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang menjadi motivasi dalam mendorong praktik kecurangan melalui pendekatan teori kecurangan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi kasus kualitatif dengan menggunakan data yang bersumber dari dokumen, artikel, dan penelitian relevan. Hasil penelitian mencerminkan bahwa faktor pendorong utama seperti tekanan finansial, peluang dan rasionalisasi tetap menjadi faktor dominan dalam insiden penipuan secara global termasuk di Asia Pasifik dan Indonesia. Di sisi lain juga terdapat faktor lain yang mendorong praktik penipuan yakni kemampuan, arogansi, dan kolusi. Studi ini berkontribusi besar dalam memperkaya pemahaman tentang dinamika penipuan di tingkat global dan regional, serta implikasinya dalam merancang strategi pencegahan yang tepat. Secara teoritis, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi penipuan sehingga memberikan kontribusi penting terhadap penelitian mengenai penipuan di Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik. Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan resiko penipuan, memperkuat pengendalian internal, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024