Berdasarkan IUCN harimau sumatera berstatus kritis (Crittically Endangered). Salah satu ancaman terhadap kelestarian harimau sumatera adalah timbulnya konflik yang terjadi antara manusia dan harimau sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran daerah terjadinya konflik, variabel lingkungan apa yang berpengaruh, dan pemodelan daerah rawan konflik manusia dan harimau sumatera menggunakan metode maximum entropy. Tercatat bahwa kejadian konflik tersebar di empat administrasi Kabupaten yaitu Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Hasil analisis maxent menunjukkan nilai AUC sebesar 0,941. Jarak fragmentasi hutan (57,4%) dan jarak hutan (22%) menjadi variabel lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya konflik. Kabupaten Pasaman menjadi kabupaten yang berpotensi terjadinya konflik dengan total luas area berpotensi tinggi seluas 35.614 Ha. Kejadian konflik manusia dan harimau sumatera banyak terjadi disekitar perkebunan/pertanian warga yang berbatasan langsung dengan hutan.
Copyrights © 2024