Artikel ini membahas komunikasi yang dijalankan oleh umat Hindu dalam upaya pemertahanan tradisi Ngretes di Kabupaten Lombok Utara. Ngretes merupakan suatu tradisi keagamaan yang berkaitan dengan ritual mendoakan anak dalam kandungan yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan mengandung makna spiritual bagi umat Hindu. Komunikasi menjadi kunci utama dalam memastikan kelangsungan dan keberlanjutan tradisi Ngretes. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami konteks komunikasi yang terjadi dalam pemertahanan tradisi Ngretes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat Hindu di Lombok Utara aktif terlibat dalam berbagai bentuk komunikasi untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan tradisi Ngretes. Komunikasi interpersonal antara pemuka adat, tokoh agama, dan masyarakat menjadi landasan utama dalam mentransmisikan nilai-nilai kepercayaan dan tata cara ritual Ngretes. Selain itu, komunikasi melalui media sosial dan acara keagamaan juga digunakan untuk menyebarkan informasi dan memperkuat solidaritas dalam menjaga warisan budaya ini. Pengaruh globalisasi dan perubahan pola hidup masyarakat modern menjadi salah satu tantangan pemertahanan tradisi ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi komunikasi yang dapat diterapkan oleh umat Hindu, pemerintah, dan pihak terkait untuk menghadapi tantangan tersebut. Komunikasi yang efektif dan terintegrasi memegang peranan krusial dalam upaya pemertahanan tradisi Ngretes di Lombok Utara. Dengan menjalin kolaborasi antara berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai bentuk komunikasi, umat Hindu dapat menjaga keberlanjutan warisan budaya mereka serta merawat identitas lokal yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan kearifan tradisional.
Copyrights © 2023