Pengaruh Tenaga Kerja, Pelatihan dan Pengalaman terhadap Produktivitas Usaha Tani Padi pada Kelompok Tani Mekar Bangun Setia, Desa Amplas

Tampubolon, Carmelo
Saputra, Hendra

Jurnal Arastirma
Vol. 4 No. 2 (2024): JURNAL ARASTIRMA

Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Tenaga Kerja, Pelatihan, Pengalaman Terhadap Produktivitas Usahatanni Padi Pada Kelompok Tani Mekar Bangun Setia, Desa Amplas Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Metode. Penelitian ini menggunakan kuantitatif, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 104 Petani. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dan diperoleh sampel sebanyak 104 Petani yang telah memenuhi kriteria yang telah di tentukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan Uji F, Uji t dan Koefisien determinasi yang sebelumnya data telah di uji menggunakan uji validitas, uji realibilitas dan uji asumsi klasik. Pengolahan data menggunakan program SPSS 25. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga Kerja dan Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Usahatani Sedangkan Pengalaman Berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Produktivitas Usahatani. Secara simultan Tenaga Kerja, Pelatihan dan Pengalaman berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Usahatani Koefisien Determinasi yang disesuaikan (adjusted R2) yang berarti Tenaga Kerja, Pelatihan dan Pengalaman mampu memberikan kontribusi terhadap pengaruh Produktivitas semetara sisanya ditentukan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat variabel-variabel lain yang dapat menjelaskan tentang produktivitas. Implikasi. Dengan adanya pelatihan yang baik, tenaga kerja dalam kelompok tani Mekar dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola usaha tani padi secara efektif. Pengalaman yang diperoleh juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan usaha tani. Peningkatan produktivitas ini berpotensi membawa dampak positif, termasuk peningkatan pendapatan dan keberlanjutan usaha tani. Selain itu, pengaruh positif ini juga dapat berperan sebagai contoh inspiratif bagi kelompok tani lainnya dan berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan praktik pertanian di komunitas yang lebih luas.