Pada 2005, kepemimpinan Dahlan Iskan (Dis) atas Jawa Pos berpindah tangan kepada anaknya Azrul Ananda. Konflik Jawa Pos dimulai. Azrul tidak bisa merangkul para wartawan tua. Kubu Goenawan Mohamad (GM )yang juga didukung PT Grafiti Pers, pada Juli 2017, dalam RUPSLB memasukan Hidayat Jati (anak GM), sebagai direksi JP Holding. Sebaliknya, pada Juli 2017 sampai Juni 2018, Nany Wijayta, Azrul, dan Dahlan Iskan dicopot dari Jawa Pos Holding. Ini semua ditulis Bahari, mantan wartawan Jawa Pos dalam buku "Konflik Jawa Pos Pasca Pecah Kongsi Dahlan Iskan vs Goenawan Mohamad". Peneliti tertarik menganalisa buku ini dengan pendekatan wacana kritis Teun Van Dijk. Menganalisa struktur makro (tematik), superstruktur (skematik), dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris). Dalam analisa wacana kritis, secara implisit, tema buku yang terdiri 13 bab ini tergambar jelas “Tanda-Tanda Keruntuhan Imperium Bisnis Jawa Pos”. Topik buku diperkuatkan dengan sub topik dengan bab dan sub-bab memperkuat kejatuhan bisnis Jawa Pos.
Copyrights © 2023