Cabai (Capsicum annuum L.) yakni tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan, terutama cabai kultivar Tanjung-2 yang umumnya lebih disukai oleh konsumen karena cocok digunakan sebagai sambal dan bumbu masakan. Produksi cabai dapat berkurang hingga 100% akibat serangan Fusarium oxysporum f. sp. capsici Schlechtendahl penyebab penyakit layu pada tanaman cabai. Salah satu upaya mengendalikan F. oxysporum menggunakan agensia hayati Gliocladium virens Miller. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis G. virens yang efektif dalam menekan intensitas F. oxysporum penyebab penyakit layu pada tanaman cabai. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan meliputi P1= Kontrol (Tanpa perlakuan), P2= G. virens 15 g tan-1, P3= G. virens 20 g tan-1, P4= G. virens 25 g tan-1, P5= G. virens 30 g tan-1, P6= Pestisida bahan aktif karbendazim 50% 2 g l-1 air (Perlakuan pembanding). Hasil penelitian menunjukkan bahwa G. virens berpengaruh dalam menekan intensitas F. oxysporum penyebab penyakit layu pada tanaman cabai kultivar Tanjung-2 dengan dosis efektif 20 g tan-1 untuk menekan intensitas F. oxysporum sebesar 65,21%.
Copyrights © 2023