Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

UJI ANTAGONIS AGENSIA HAYATI Trichoderma spp. TERHADAP Colletotricum capsici Sydow PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI RAWIT Capsicum frustescens L. Yenny Muliani; Eti Henni Krestini; Asep Anwar
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i1.181

Abstract

Penelitian merupakan cara pengendalian pendahuluan utk diteruskan ke pengendalian lanjutan yg diawali dengan sifat antagonis agensia hayati Trichoderma spp. Utk mengendalikan penyakit tanaman Coletotrichum capsici penyebab penyakit pada tanaman cabe rawit
Pengaruh Konsentrasi Minyak Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) terhadap Larva Crocidolomia binotalis Zell. (Lepidoptera; Pyralidae) Hama pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Yenny Muliani; Erry Mustariani; Rahmat Wahid Ramdyan
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 1 No. 2 (2019): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v1i2.271

Abstract

Kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) dikenal sebagai tumbuhan yang berperan sebagai pestisida nabati yang belum banyak diketahui keampuhannya, sehingga perlu dilakukan pengujian untuk memperoleh informasi tentang keampuhan dari tumbuhan ini. Pengujian efektivitasnya dilakukan terhadap larva Crocidolomia binotalis Zell. penyebab kerusakan pada tanaman sawi. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Vertebrata, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, berlangsung dari Maret sampai Mei 2019. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan meliputi minyak kemiri sunan dengan konsentrasi 10%, 5%, 2.5%, 1.25% dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan minyak kemiri sunan berpengaruh terhadap larva Crocidolomia binotalis. Konsentrasi 10% dapat mengakibatkan mortalitas paling tinggi sebesar 100% pada 7 HSA. Selain toksik, minyak kemiri sunan juga dapat memperpanjang lama perkembangan larva, menghambat aktivitas makan (antifeedant), serta menurunkan berat kering larva dibandingkan dengan kontrol. Minyak kemiri sunan berpotensi sebagai alternatif pengendali hama yang ramah lingkungan karena dapat berperan sebagai pestisida nabati
Aplikasi Entomopatogen Beauvaria bassiana (Bals.) Vuill. untuk Mengendalikan Spodoptera litura F. Hama pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) Yenny Muliani; Lilis Irmawatie; Arisandi Andriana; Ida Adviany; Suli Suswana
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 1 (2022): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i1.982

Abstract

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kerusakan akibat serangan Spodoptera litura pada tanaman jagung mencapai 85% bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Salah satu upaya untuk mengendalikan Spodoptera litura ialah menggunakan entomopatogen Beauvaria bassiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi entomopatogen Beauvaria bassiana (Bals.) Vuil. terhadap mortalitas dan intensitas serangan Spodoptera litura. Penelitian menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 6 perlakuan dan 4 ulangan, terdiri dari  aplikasi Beauveria bassiana dengan konsentrasi 50, 55, 60, 65, 70 g.L-1 air, dan kontrol tanpa perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan Beauveria bassiana konsentrasi 70 g.L-1 air berpengaruh terhadap populasi, mortalitas, dan intensitas serangan Spodoptera litura.
RESPON BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) TERHADAP PENYAKIT BUSUK DAUN (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary) Gungun Wiguna; Rahmat Sutarya; Yenny Muliani
MEDIAGRO Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.994 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v11i2.1574

Abstract

Tomato varieties cultivated in Indonesia is still susceptible to late blight. This research aims to determine the level of resistance of some strains of tomato to late blight. The research was conducted at the field trial Indonesian Vegetable Research Institute Lembang located at an altitude of ± 1250 above sea level. The type of soil Andisol temperate type B, with a daily average temperature ranging between  19-24  °  C,  relative  humidity  ranged  between  34-90%  and  an  average rainfall  of  2207.5  mm/year.  The  research  was  conducted  from  March  to  May 2015.  The  studies  used  randomized  complete  block  design  (RCBD)  with  16 treatment  lines/varieties  consisting  of  15  strains  of  balitsa  tomato  germplasm collection and the commercial varieties called "Intrend" as a control. The results showed that there are seven strains that have the same relative level of resistance to  the  control  varieties  of  the  intensity  of  late  blight  caused  by  the  fungus Phytophthora infestans (Mont.) De Bary, the strains are 1602-14, 1608-14, 1611-14,  1616-14, 1618-14,  1620-14, and  1621-14. Furthermore,  these  strains can  be used in further studies to obtain varieties resistant to late blight.Keywords: Late blight, line, tomato, variety.
Aplikasi Trichoderma harzianum Rifai. terhadap Xanthomonas axonopodis pv. allii pada Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Yenny Muliani; Ida Adviany; Andi Muhammad Akses Sangga
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kerusakan akibat serangan Xanthomonas axonopodis pv. allii pada tanaman bawang daun mencapai 50%. Salah satu upaya untuk mengendalikan Xanthomonas axonopodis pv. allii ialah menggunakan agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai terhadap intensitas penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. allii pada tanaman bawang daun. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Terdiri dari aplikasi Trichoderma harzianum Rifai dengan konsentrasi 5 g/l air, 10 g/l air, 15 g/l air, 20 g/l air dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai. berpengaruh dalam menekan intensitas penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. allii. Perlakuan Trichoderma harzianum Rifai. 20 g/l air memberikan hasil terbaik dalam menekan intensitas penyakit hawar daun bakteri sebesar 93,19% dan mampu meningkatkan variabel pertumbuhan tanaman serta hasil bobot panen per plot percobaan.
Antagonism Trichoderma harzianum Rifai in Suppresing the Intensity of Antraknosa (Colletotrichum capcisi Sydow.) Disease Yenny Muliani; Lilis Irmawatie; Siti Mariyam Sukma; Rafika Ratik Srimurni; Ida Adviany; Debby Ustari; Mia Nurul Milani
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v5i1.13546

Abstract

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is a horticultural plant that has high economic value and contains nutrients that the body needs. Cayenne pepper is one of the leading national horticultural commodities, so it is necessary to increase the production of cayenne pepper appropriately. The obstacle that is often faced in the production of cayenne pepper is the disruption of the production of cayenne pepper caused by the attack of anthracnose disease. Anthracnose disease or fruit rot caused by the fungus Colletotrichum capcisi Sydow can result in yield losses ranging from 20-90%. Trichoderma harzianum Rifai. is a soil saprophytic fungus that naturally can be used as a biological agent, because it has antagonism against pathogens in the form of competition for space and nutrients, mycoparasites and antibiosis. The experimental results in the laboratory showed that the biological agent Trichoderma harzianum Rifai was able to suppress the development of anthracnose disease.
Aplikasi Agensia Hayati Trichoderma harzianum Rifai. untuk Menekan Phytophtora infestans (Mont.) Penyebab Penyakit Busuk Daun pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Yenny Muliani; Rubi Robana; Iis Mulyati
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1245

Abstract

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman yangdikembangkan di Indonesia dan dijadikan sebagai bahan pengganti makanan pokok. Salah satu masalah utama dalam budidaya tanaman kentang adalah adanya penyakit busuk daun (late blight) yang disebabkan oleh patogen Phytophthora infestans (Mont.) de Bary yang dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 60–80%. Salah satu upaya pengendalian yang ramah lingkungan yaitu memanfaatkan agensia hayati seperti Trichoderma harzianum Rifai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi T. harzianum Rifai terhadap P. infestans (Mont) pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni-September 2022. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dan 5 ulangan dengan rincian perlakuan yaitu P1: kontrol (tanpa perlakuan T. harzianum Rifai), P2: T. harzianum Rifai 20 g/L air, P3: T. harzianum Rifai 25 g/Lair, P4: T. harzianum Rifai 30 g/L air, dan P5: T. harzianum Rifai 35 g/L air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi T. harzianum Rifai berpengaruh dalammenekan intensitas penyakit P. infestans (Mont) dan konsentrasi yang paling baik yaitu pada perlakuan P5: T. harzianum Rifai 35 g/L air.
Aplikasi Gliocladium virens Miller Untuk Menekan Intensitas Fusarium oxysporum f. sp. capsici Schlechtendahl Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) Kultivar Tanjung-2 Muliani, Yenny; Asean, Hery Purnomo; Amiro, Dzakiyyah Fatin Sakiina
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 8, No 1 (2023): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v8i1.3408

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) yakni tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan, terutama cabai kultivar Tanjung-2 yang umumnya lebih disukai oleh konsumen karena cocok digunakan sebagai sambal dan bumbu masakan. Produksi cabai dapat berkurang hingga 100% akibat serangan Fusarium oxysporum f. sp. capsici Schlechtendahl penyebab penyakit layu pada tanaman cabai. Salah satu upaya mengendalikan F. oxysporum menggunakan agensia hayati Gliocladium virens Miller. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis G. virens yang efektif dalam menekan intensitas F. oxysporum penyebab penyakit layu pada tanaman cabai. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan meliputi P1= Kontrol (Tanpa perlakuan), P2= G. virens 15 g tan-1, P3= G. virens 20 g tan-1, P4= G. virens 25 g tan-1, P5= G. virens 30 g tan-1, P6= Pestisida bahan aktif karbendazim 50% 2 g l-1 air (Perlakuan pembanding). Hasil penelitian menunjukkan bahwa G. virens berpengaruh dalam menekan intensitas F. oxysporum penyebab penyakit layu pada tanaman cabai kultivar Tanjung-2 dengan dosis efektif 20 g tan-1 untuk menekan intensitas F. oxysporum sebesar 65,21%.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.) terhadap Intensitas Serangan Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium turcicum (Pass.) Leonard et Suggs.) pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Muliani, Yenny; Zaenudin, Sugandhi; Rahman, Asep Arif
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v6i1.1536

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata Strut L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang telah banyak dibudidayakan karena memiliki rasa lebih manis dan umur panen yang cepat dibandingkan dengan jagung biasa. Tanaman jagung manis memiliki potensi yang baik bila dikembangkan secara intensif, karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Penyakit hawar daun menjadi penyebab penurunan produksi jagung manis mencapai 50%. Lengkuas merupakan dapat digunakan sebagai biofungisida karena mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan triterpenoid serta galangin dan eugenol yang dapat dimanfaatkan sebagai anti jamur patogen. Penelitian bertujuan mengkaji kemampuan ekstrak rimpang lengkuas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai biopestisida dalam menekan intensitas penyakit hawar daun pada tanaman jagung manis yang disebabkan oleh Helminthosporium turcicum. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan terdiri dari aplikasi ekstrak kengkuas: 65 g/L, 75 g/L, 85 g/L, 95 g/L, fungisida cabrio: 2 mL/L dan kontrol tanpa aplikasi ekstrak lengkuas. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak rimpang lengkuas konsentrasi 65 g/L, 75 g/L, 85 g/L, dan 95 g/L mampu menekan intensitas serangan penyakit hawar daun yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium turcicum penyebab penyakit hawar daun pada tanaman jagung manis.
Moringa Leaf Powder as Environmentally Friendly Repellent Agent for Controlling the Warehouse Insect Pest for Black Soybean Grain Roosma Ria, Elly; Hidayat, Enceng; Muliani, Yenny; Komariah, Ai; Abdullah, Rohana; Masnenah, Endeh; Kantikowati, Endang
Jurnal Agrosci Vol 1 No 5 (2024): Vol 1 No 5 Mei 2024
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/agrosci.v1i5.270

Abstract

Black soybean grain (Glycine max L. Merril.) storage is susceptible to insect pests such as Callosobruchus analis (F.), which feeds on soybeans. Steroids/triterpenoids, phenolics, alkaloids, tannins, and terpenoids found in moringa leaf powder can be employed as insect repellents in black soybean grain warehouses. The purpose of this study was to ascertain how applying plant-based insecticides made from powdered moringa leaf will affect the amount of C. analis (F.) that died, the severity of the damage, and the weight loss of black soybean seeds of the Detam 4 Prida varieties. The study took place from August to October 2019 at an elevation of 878 meters above sea level in the Biology Laboratorium of the Agriculture Faculty, University of Winaya Mukti. An experimental design including five treatments and five replications was employed as the research methodology. A was not given any moringa leaf powder; B, C, D, and E each received 0.25, 0.75, and 1 grams of moringa leaf powder, fine powder, and so on. 10 pairs of C. analis (F) per jar were used in each treatment, which involved 100 g of black soybean grain. In the storage of black soybean grain, the percentage of seed damage, weight loss, the number of eggs, larvae, pupae, and images, and mortality of C. analis (F) were all impacted by 0.75 g of moringa leaf powder, according to the findings. According to this research, C. analysis, a warehouse insect pest, is effectively repelled by powdered moringa leaf (F.).