Suwe ora Jamu dikenal sebagai kedai yang menyajikan jamu dan kopi, menariknya kedai ini berupaya memperkenalkan minuman jamu sebagai gaya hidup kepada masyarakat. Minum jamu di era modern ini bisa dilakukan di café dengan suasana yang santai, sambil bercengkerama dengan kerabat. Melalui Instagram @suweorajamu28, tim marketing and social media (tim public relations) kedai Suwe Ora Jamu di Jakarta, berupaya membangun brand image bahwa kedai Suwe Ora Jamu tidak hanya menyajikan kopi tetapi jamu dengan berbagai varian rasa, dengan konsep sajian ala café, diharapkan dapat mengubah pola pikir khususnya kawula muda, jamu yang semula dikenal pahit rasanya, namun dengan racikan khas jamu di kedai Suwe Ora Jamu menjadi rasa yang berbeda tanpa meninggalkan ramuan tradisional di dalamnya. Sehingga jamu di Kedai Suwe Ora jamu tetap menjadi minuman yang sehat. Instagram dipilih karena merupakan media sosial yang dapat menjangkau generasi muda. Maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana tim marketing and social media di kedai Suwe Ora Jamu membangun brand image “Café Jamu” melalui media sosial Instagram @suweorajamu28?. Penelitian ini menggunakan konsep tentang public relations, cyber public relations, media sosial, Instagram, brand image dan teori 4C dari Chris Heuer. Metode penelitian ini adalah Deskriptif – Kualitatif. Hasil penelitian adalah tim public relations Kedai jamu Suwe Ora Jamu dalam melakukan penerapan cyber public relations sudah menerapkan komponen context, community, communication, dan connection pada media sosial instagram @suweorajamu28 seperti berbagi informasi, edukasi, mengadakan event yang semuanya diunggah melalui Instagram @suweorajamu28, serta berkomunikasi dengan para pelanggan seperti membalas komen, mengadakan kuis yang juga semua dilakukan melalui Instagram tersebut.
Copyrights © 2023