Abstrak: Kornea melindungi permukaan okular terhadap paparan eksternal dan patogen. Struktur kornea memiliki regulasi sehingga kejernihan dan fungsinya tetap terjaga. Jumlah sel endotel yang memadai menyebabkan fungsi optimal dari epitel dan stroma, berfungsi bersama dalam homeostasis dan kejernihan. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menyajikan kasus pasien dengan distrofi kornea Fuchs dan membahas terkait beberapa etiologi edema kornea. Laporan kasus: Pasien laki-laki 79 tahun dirujuk dengan keluhan utama buram dan nyeri pada mata kiri. Pasien sebelumnya telah diobati dengan terapi anti-virus karena sebelumnya diagnosis dengan keratitis Herpes Simpleks Virus. Pemeriksaan oftalmologi menunjukkan adanya guttae pada lapisan endotel kornea mata kanan serta edema pada mata kiri. Pasien menjalani pemeriksaan dengan specular microscope dan Optical Coherence Tomography segmen anterior untuk melihat detil anatomi kornea. Pasien didiagnosis dengan Fuchs’ endothelial corneal dystrophy; pasien mendapat terapi obat tetes mata hypertonic agent dan bandage contact lens. Pada waktu kontrol satu minggu berikutnya terjadi peningkatan tajam penglihatan. Diskusi: Kornea yang edema dapat disebabkan oleh beberapa sebab. Gambaran klinis masing-masing etiologi dapat tumpang tindih. Kesimpulan: Fuchs’ Endothelial Corneal Dystrophy ditandai dengan adanya kehilangan sel endotel yang progresif, pada dekade ke 5 kehidupan. Gambaran khas berupa guttata pada endotel dan penebalan membran Descemet’s, sehingga terjadi edema, nyeri dan penurunan tajam penglihatan. Terapi diberikan sesuai derajat keparahan.Kata Kunci: kornea, edema kornea, distrofi, Fuchs’s
Copyrights © 2024