Artikel ini menjelaskan sebagai jawaban pandangan masyarakat kampung Sipirok yang mengatakan bahwa jamaah suluk tarekat naqsabandiyah Jabal Qubis Kampung Sipirok inklusif, tertutup, malas tidak berkontribusi. Penelitian ini kualitatif-deskriptif. Dengan pendekatan fenomenologi. Dengan Sumber data Mursyid, jamaah suluk taekat naqsabandiyah Jabal Qubis. Dengan tekhnik pengumpulan data melalui participant observation (observasi peran serta), in depth interview (wawancara mendalam. Berdasarkan temuan dilapangan bahwa bentuk-bentuk social keagamaan jamaah suluk tarekat naqsabandiyah Jabal Qubis Kampung Sipirok Pasaman Barat diantaranya adalah; Peningkatan silaturrahmi; semisal menjeguk orang sakit, melayat. Aktif mengikuti pengajian. Gaya hidup, setelah menjadi jamaah suluk bias dikatakan semua jamaah pola gaya hidupnya berubah dari yang individual menjadi social, dari yang suka berjudi, mabuk-mabukan berubah menjadi ketaatan terhadap agama. Peningkatan suka tolong menolong; sebelum masuk suluk tidak memiliki kepedulian dan kesadaran terhadap lingkungan setelah bergabung menjadi ringan tangan, sikap kepedulian social yang tinggi. Amar makruf nahi munkar.
Copyrights © 2023