Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan filosofi "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" mempengaruhi kehidupan sosial, budaya, dan agama masyarakat Minangkabau, serta bagaimana konflik antara hukum adat dan syariat Islam dapat diselesaikan. Pertanyaan penelitiannya mencakup: Bagaimana filosofi ABS-SBK diimplementasikan dalam praktik sehari-hari? Apa saja tantangan dan peluang dalam menyelaraskan adat dan syariat Islam di Minangkabau? Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis filosofi "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK) dan implikasinya dalam konteks sosial, budaya, dan agama masyarakat Minangkabau. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa filosofi "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" berdasarkan sejarah, evolusi, dan dampak membawa pengaruh dalam kehidupan sosial, budaya, dan agama masyarakat Minangkabau. ABS-SBK sebagai kerangka kehidupan sosial yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan adat istiadat setempat. Namun, terdapat tantangan dalam pemahaman dan implementasi filosofi ABS-SBK, terutama dalam konteks pemerintahan daerah Sumatera Barat, seperti adanya konflik yang membutuhkan upaya dan usaha dari masyarakat Minangkabau untuk menanggulanginya. Secara keseluruhan, filosofi ABS-SBK dapat menjaga tradisi Islam, memperkuat karakter masyarakat Minangkabau, serta menjaga harmoni dalam masyarakat yang beragam. Abstract This research aimed to analyze the philosophy of "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK) and its implications in the social, cultural, and religious context of Minangkabau society. The analysis was conducted using a descriptive qualitative approach through literature review related to the research topic. Based on the analysis, it was found that the philosophy of "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" based on history, evolution, and impact has influenced the social, cultural, and religious life of the Minangkabau community. ABS-SBK serves as a social framework that integrates Islamic values with local customs. However, there are challenges in understanding and implementing the ABS-SBK philosophy, especially in the context of local government in West Sumatra, such as conflicts requiring efforts from the Minangkabau community to address them. Overall, the ABS-SBK philosophy can preserve Islamic traditions, strengthen the character of the Minangkabau community, and maintain harmony in diverse societies.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024